Mahasiswa IPB Ciptakan Inovasi Pangan untuk Ibu Hamil
- VIVA.co.id/Adinda Permatasari
VIVA.co.id – Anak Indonesia kembali berkarya lagi di kancah internasional. Kali ini sekumpulan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) membuat inovasi di bidang pangan sekaligus menjuarai kompetisi bertaraf internasional.
Enam mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Departemen llmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini tergabung dalam sebuah penelitian yang dikompetisikan dalam ajang Developing Solutions for Developing Countries Competition (DSDCC).
DSCC adalah sebuah ajang kompetisi di bidang teknologi pangan yang diselenggarakan IFT Student Association (IFTSA) di Amerika Serikat.
Terbagi dalam dua kelompok, masing-masing tim menciptakan bahan pangan yang mudah dan praktis namun kaya gizi bagi ibu-ibu hamil di negara berkembang. Hal tersebut sesuai dengan tema kompetisi tahun ini yang mengangkat tentang produk untuk meningkatkan kalsium pada ibu hamil di Timur Tengah atau Afrika Utara.
Tim pertama yang beranggotakan Cynthia Andriani, Michael Liong, dan Saiful Pratama menciptakan produk Nutrition Flat bread yang diberi label Sun-Ami yang ditujukan bagi ibu hamil di Sudan Selatan. Sesuai namanya produk ini berupa roti pipih yang memang menjadi makanan pokok penduduk Sudan Selatan.
"Sudan Selatan punya sumber pertanian yang besar. Mereka menghasilkan 921 ribu ton sereal dan 22 ribu ton kacang tanah. Tapi, kesejahteraan mereka rendah," kata Saiful mewakili timnya saat media briefing di Menteng, Senin 25 Juli 2016.
Selain itu, di negara tersebut tingkat pernikahan wanita di bawah usia pun sangat tinggi sehingga angka kematian bayi juga sangat tinggi. Karena itulah, mereka menciptakan flat bread ini yang bisa dikonsumsi para ibu hamil di sana.
"Roti ini mengandung mikronutrisi penting yang baik bagi kehamilan, seperti kalsium, zat besi, dan asam folat yang ammpu memenuhi kebutuhan kalsium pada ibu hamil," imbuh Saiful.
Sementara, tim kedua yang beranggotakan Lidwina Monica, Eric Prasetya, dan Faradis Rahmawati menciptakan produk bernama Creve yang berupa krim sup instan dari sayur-sayuran. Produk ini khusus ditujukan bagi ibu-ibu hamil wilayah Mesir.
"Satu kemasan Creve mengandung 684 miligram kalsium. Jadi dua kali konsumsi krim sup ini sudah bisa memenuhi kebutuhan harian kalsium bagi ibu hamil," kata Lidwina mewakili timnya.
Kedua tim ini tidak hanya berhasil membuat inovasi kreatif di bidang pangan, tapi juga menorehkan prestasi. Kedua produk inovasi mereka ini berhasil mendapat Honorable Mention (setara juara 3) dalam kompetisi internasional tahunan itu.
Mereka terpilih dari 56 tim dari 11 negara dalam kompetisi yang diadakan pada tanggal 16-18 Juli lalu. Para finalis juga berkesempatan mengikuti taha presentasi akhir di Chicago, Ameriksa Serikat.
(ren)