Wanita Menopause Rentan Terkena Stroke

Ilustrasi Lansia
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Berdasarkan survei Kementerian Kesehatan tahun 2016, stroke merupakan penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar pada masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu, ternyata stroke berisiko menimpa kaum wanita terutama yang sudah menopause.

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Hal tersebut diakui Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K). Menurutnya, perempuan menjadi kelompok yang berpotensi terkena stroke.

"Kelompok perempuan masuk dalam salah satu skor untuk menilai risiko terjadinya stroke, terutama yang berusia lanjut," ujarnya saat ditemui usai diskusi mengenai Kenali Fibrilasi Atrium (FA) untuk Mengurangi Risiko Stroke di RS Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, Senin 25 Juli 2016,

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Menurutnya, fibrilasi atrium adalah penyebab terbesar terjadinya stroke. Apalagi, diakui oleh Yoga bahwa penyakit stroke memang merupakan aging desease yang risikonya semakin besar pada kaum lanjut usia (lansia). Untuk para wanita sendiri, menopause menjadi salah satu sumber risiko stroke menjadi besar.

“Wanita yang sudah menopause, pembuluh darahnya sudah tidak sebagus saat sebelum menopause," tambahnya.

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

Lebih lanjut, Yoga menerangkan bahwa efek hormon yang menjadi penyebab perubahan pembuluh darah pada wanita. Terhentinya hormon penting di tubuh wanita tersebut berdampak besar pada proses terjadinya stroke.

"Hormon progesteron enggak ada, jadi begitu menopause, anggap saja pembuluh darah yang tadinya licin menjadi kasar dan jelek. Dari situ terbentuk gumpalan darah," ungkapnya.

Gumpalan tersebut yang akhirnya bisa menyumbat pembuluh darah di tubuh sehingga serangan stroke kerap terjadi. Untuk itu, pencegahan terhadap gaya hidup disarankan guna menghindari risiko pada stroke.

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024