Pahami Irama Jantung Mampu Cegah Stroke

Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K) RS jantung Nasional Harapan Kita
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diza Liane

VIVA.co.id – Gaya hidup masyarakat perkotaan sering memicu munculnya berbagai penyakit degeneratif, salah satunya penyakit jantung. Penyakit ini seringkali muncul tanpa disadari yang membuat pengidapnya mengalami stroke. Sehingga, banyak masyarakat yang datang berobat dengan kondisi sudah parah.

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Hal tersebut diakui oleh Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K), menurutnya pasien yang datang ke rumah sakit sudah mengidap penyakit stroke dengan ragam kondisi yang berbeda. Padahal, stroke bisa segera diceah jika memahami proses kerja dari jantung dan pembuluh darah.

"Sel-sel jantung itu memiliki aliran listrik yang berguna untuk memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga jantung bisa berdenyut," ujarnya dalam diskusi Kenali Fibrilasi Atrium (FA) untuk Mengurangi Risiko Stroke, RS Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, Senin 25 Juli 2016.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Saat sumber listrik tersebut terganggu akibat beberapa hal, maka irama jantung akan berjalan tidak reguler. Salah satunya akibat gumpalan darah yang menghambat proses pertukaran darah di dalam bilik jantung.

"Saat aliran darah terhambat akibat gumpalan darah yang membeku, maka irama jantungnya menjadi ireguler (tidak reguler). Karena darah berputar terus menerus di dalam jantung," tambahnya.

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

Lebih lanjut, irama jantung yang tidak reguler itu disebut sebagai Fibrilasi Atrium (FA) di mana menjadi penyebab utama dalam serangan stroke. Apalagi, saat gumpalan darah tersebut keluar dari jantung dan menuju pembuluh darah di otak.

"Bahayanya saat gumpalan darahnya sudah ke otak, itu langsung stroke karena menyumbat aliran darah ke pembuluh darah otak bagian kiri. Fungsi tubuh jadi mati sebelah," kata dia.

Untuk itu, pencegahan dini sangat diperlukan bagi serangan stroke yang bisa terjadi kapan saja. Maka, sangat penting untuk tetap menjaga kesehatan jantung dengan memahami proses kerjanya.

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024