Pentingnya Awasi Aktivitas Jajan Anak
- Pixabay/vikvarga
VIVA.co.id – Anak usia sekolah seringkali sulit makan, umumnya pada usia tersebut mereka lebih memilih untuk jajan di sekolah. Padahal, anak-anak membutuhkan nutrisi seimbang untuk kebutuhan tumbuh kembangnya.
Sebuah survei dilakukan untuk mengetahui tentang kepedulian orangtua terhadap makanan yang dikonsumsi anak (5 – 16 tahun) saat berada di luar rumah. Survei yang dilakukan Qraved, dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional, tersebut menemukan bahwa sebanyak 56 persen orangtua mengaku membebaskan anak mereka untuk jajan apa saja yang mereka mau saat berada di luar rumah. Hal tersebut dilakukan karena kesibukan kerja yang harus mereka jalani.
Survei yang melibatkan 1,587 orang tua di Jakarta itu juga mendata bahwa sebanyak 82 persen orangtua menyatakan bahwa mereka memberikan uang jajan sebesar Rp50.000 kepada anak mereka dalam sehari. Kemudian sembilan persen orangtua memberikan uang jajan sebanyak Rp100.000 dalam sehari, dan sisanya hanya lima persen orangtua memberikan uang jajan sebesar di atas Rp100.000 dan empat persen saja yang memberikan uang jajan kurang dari Rp50.000.
Dalam rilis yang diterima VIVA.co.id pada Sabtu, 23 Juli, itu menyebutkan bahwa beberapa orangtua diketahui juga aktif mengontrol asupan makan anak mereka saat berada di luar. Sebanyak 62 persen orangtua membawakan bekal kepada anak mereka, setelah itu 30 persen orangtua mengurangi jumlah uang jajan anak, kemudian 6 persen orangtua antar jemput anak mereka di sekolah dan terakhir hanya dua persen orangtua meminta guru di sekolah untuk melakukan pengawasan.
Membawakan bekal anak dan memerhatikan asupannya di sekolah ternyata berdampak baik bagi kesehatan anak. Survei yang sama menyebutkan bahwa sejumlah 45 persen anak setidaknya tiga kali jatuh sakit dalam jangka waktu satu tahun karena jajan sembarangan. Sebanyak 22 persen anak jatuh sakit dua kali dalam setahun, 15 persen anak satu kali jatuh sakit dalam setahun, empat persen anak jatuh sakit empat kali dalam setahun, dan terakhir ada empat persen anak jatuh sakit lima kali jatuh sakit dalam setahun. Hanya 10 persen orangtua yang mengaku bahwa anak mereka tidak pernah sakit karena jajan sembarangan.
Orangtua memegang peranan penting terhadap jenis makanan yang dikonsumsi anak. Karena itu, untuk mencegah anak jatuh sakit, ada baiknya orangtua mulai mencari tahu apa yang dikonsumsi anak saat di luar rumah. Selain itu penting bagi orangtua untuk memberikan edukasi tentang makanan sehat kepada anak, dan menjadi lebih kreatif untuk mengolah makanan di rumah.