Menyusui Bisa Turunkan Risiko Diabetes Ibu
- Pixabay
VIVA.co.id – Sebuah penelitian menyatakan bahwa menyusui berpotensi mengurangi risiko jangka panjang timbulnya diabetes tipe 2 pada wanita yang memiliki diabetes gestasional. Temuan dari penelitian itu mengungkap jika menyusui dapat mengubah metabolisme ibu yang mampu melindunginya dari diabetes.
Metabolisme wanita yang menyusui lebih dari tiga bulan memiliki perbedaan yang signifikan dengan mereka yang punya periode laktasi lebih pendek.
"Periode laktasi yang lebih panjang berkaitan erat dengan perubahan produksi fosfolipid dan kosentrasi rantai cabang asam amino yang lebih rendah pada plasma darah ibu," ujar pemimpin penelitian Daniela Much dari Helmholtz Zentrum Munchen, institusi penelitian di Jerman, seperti dikutip laman Boldsky.
Para peneliti juga mengatakan kalau metabolisme yang dilibatkan juga terkait pada penelitian awal mengenai daya tahan insulin dengan diabetes tipe 2.
"Penemuan dari penelitian ini memberi pandangan baru terhadap penyakit yang berhubungan dengan jalur metabolisme yang dipengaruhi oleh laktasi. Karena itu, temuan ini bisa menjadi alasan utama efek perlindungan ini," kata Sandra Hummel dari Helmholtz Zentrum Munchen.
Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa menyusui lebih dari tiga bulan setelah melahirkan dapat memberikan dampak melindungi yang dapat bertahan hingga 15 tahun setelah diabetes gestasional.
Penelitian tersebut meneliti hampir 200 orang pasien yang memiliki diabetes gestasional. Partisipan sebelumnya mendapat cairan glukosa yang terstandarisasi dan sampel darah setelah berpuasa. Kemudian para peneliti membandingkan sampel tersebut dengan basis 156 metabolisme berbeda yang sudah diketahui.
"Rata-rata, wanita yang memiliki diabetes gestasional jarang menyusui dan lebih sebentar memberikan ASI dibandingkan ibu yang tidak mengidap diabetes. Tujuannya saat ini adalah membangun strategi yang dapat meningkatkan kebiasaan menyusui pada ibu yang memiliki diabetes gestasional," imbuh Hummel.