Menkes: Pelayanan Imunisasi Tak Terpengaruh Isu Vaksin Palsu
- Antara/ Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id – Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, dan 12 lembaga profesi kesehatan menyampaikan keprihatinan atas beredarnya vaksin palsu terhadap orangtua dan anak yang terpapar vaksin palsu.
"Kami menyampaikan empati pada orangtua dan keluarga anak yang telah terindikasi terpapar vaksin palsu," kata dia di kantor Kementerian Kesehatan, Selasa 19 Juli 2016.
Nila melanjutkan, secara ilmiah, kandungan vaksin palsu yang telah diperiksa BPOM tidak menimbulkan efek pada kesehatan anak. "Ini tidak menimbulkan efek samping," kata dia.
Nila menambahkan, para dokter, rumah sakit dan puskesmas tetap harus menjalankan proses pemberian imunisasi walaupun kasus vaksin palsu masih ditangani oleh Bareskrim Mabes Polri.
“Pelayanan kesehatan termasuk imunisasi harus tetap berjalan dengan mengutamakan prinsip keselamatan pasien dan sesuai dengan standar. Sehingga masyarakat mendapatkan haknya," ujar Nila.
Menurutnya, Kementerian Kesehatan dan 12 organisasi profesi kesehatan berkomitmen meneruskan upaya pemerintah menjalankan program imunisasi. "Dan ini solusi terbaik atas kasus vaksin palsu," ungkapnya.
Beberapa langkah yang telah dilakukan untuk melakukan vaksinansi ulang menurut Nila di antaranya pendataan anak yang terpapar vaksin palsu. Verifikasi korban oleh Satgas Penanggulangan Vaksin Palsu dan memantau tumbuh kembang anak yang terpapar vaksin palsu.
"Kita berkomitmen untuk mendukung berjalannya proses hukum terhadap oknum pelaku. Kita juga melakukan evaluasi pelaksanaan semua regulasi agar memastikan kejadian serupa tidak berulang lagi," lanjut Nila.
(ren)