Tanda Menstruasi yang Sehat
- Pixabay
VIVA.co.id – Menstruasi terkadang menjadi masalah yang sering dikhawatirkan para wanita. Banyak hal yang terjadi selama masa menstruasi yang membuat wanita bertanya-tanya apakah menstruasi yang dialaminya normal atau tidak.
Menurut laman Boldsky, menstruasi pertama atau disebut dengan menarche, kebanyakan mulai terjadi pada gadis berusia 12 atau 13 tahun. Beberapa bahkan sudah mulai menstruasi pada usia delapan atau sembilan tahun dan beberapa ada yang belum menstruasi hingga berusia 15 atau 16 tahun.
Secara rata-rata, wanita mengalami menstruasi sekitar 500 kali dalam kehidupan mereka. Karena setiap wanita berbeda, maka lamanya masa menstruasi yang dialaminya pun berbeda-beda. Seorang wanita bisa memiliki masa haid dua hari sementara yang lainnya bisa memiliki masa haid tujuh hari. Anda tidak perlu merasa khawatir jika masa menstruasi Anda berlangsung selama 2-7 hari.
Beberapa wanita percaya kalau haid selalu dimulai di tanggal yang sama setiap bulannya. Mereka akan cemas jika haid tertunda selama beberapa hari. Padahal tidak ada yang perlu dicemaskan dari hal ini karena masih dianggap sangat normal. Siklus menstruasi bisa bervariasi dari 21-35 hari. Anda bisa merasa cemas jika haid muncul kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
Jika ada darah yang menggumpal saat haid itu juga hal yang normal. Karena itu adalah lapisan rahim yang terbuang saat menstruasi. Selain itu, darah yang keluar juga berbeda mulai dari ringan hingga banyak sekali. Banyaknya juga bisa berbeda pada setiap perempuan. Mengalami keputihan sebelum dan sesudah haid juga merupakan hal yang normal. Bahkan wanita yang aktif secara seksual dan pernah melahirkan akan mengalami lebih banyak keputihan.
Rasa sakit yang dialami selama haid juga adalah hal normal. Beberapa bahkan bisa mengalami kram ringan. Selain itu, Anda juga merasa lemas dan tidak nyaman selama haid.
Namun, jika Anda mengalami rasa sakit yang tidak tertahankan dan disertai mual serta muntah, itu merupakan tanda haid Anda tidak normal. Hal itu bisa diakibatkan endometriosis atau kista di rahim. Jika terjadi hal demikian, langkah terbaik adalah melakukan konsultasi dengan ginekolog.
(mus)