Pemerhati Gaya Hidup: Kasus Obesitas Arya Sangat Unik
- ANTARA FOTO/Novrian Arbi
VIVA.co.id – Nama bocah berusia 10 tahun Arya Permana mendadak menjadi sorotan banyak media. Hal ini tidak lain karena bobot tubuhnya yang melebihi batas normal, dan sudah masuk kategori severely obese atau obesitas ekstrem.
Bocah itu memiliki berat badan mencapai 190 kilogram. Hingga saat ini belum diketahui dan masih dicari penyebabnya. Karena Arya sendiri tidak pernah merasa kenyang.
Menanggapi kasus Arya, Dokter Pemerhati Gaya Hidup, Dr.Grace Judio-Kahl yang ditemui usai mengisi acara peluncuran MILO Champ Squad di Bilangan Senayan, Jakarta, Kamis, 14 Juli 2016, mengatakan bahwa kasus Arya cukup unik. Sebab, tidak ditemukan adanya penyakit, meski dia bertubuh gemuk.
"Kasus Arya dibilang gemuk, tapi tidak ada penyakit. Kita mengenal fat sick disease, jadi sel lemak kalau mengumpul sebelah dalam perut dia ada fungsinya, menghangatkan tubuh, untuk buat hormon. Ada fungsinya sih, fungsinya baik," kata Grace.
Grace menjelaskan, orang tidak punya lemak tidak bisa mengalami menstruasi dengan baik, tidak bisa membuat hormon tertentu, bahkan tidak bisa hamil. Namun, katanya, kelebihan lemak juga memiliki bahaya. Jika tiba-tiba lemak ini mengenai sesuatu, bisa menyebabkan tubuh bermasalah.
"Sesuatu ini yang sedang kami cari. Apa itu virus, bisa juga mutasi. Tidak tahu itu apa, begitu kena sesuatu, dia lemaknya sakit. Lemak sakit ini produksi banyak hormon dan protein yang bisa buat tekanan darah tinggi. Atau tubuh resisten terhadap insulin, sehingga gula darah tinggi atau tiba-tiba kolesterol dan asam urat naik."
Pada kasus Arya, menurut Dokter Grace, juga mengindikasikan tumbuh kembang yang tidak baik karena kelebihan berat badan.
"Dia juga ada indikasi tumbuh kembang tidak baik. Dia gemuk, tulangnya tidak cukup untuk menahan, sehingga tulangnya melengkung. Ke depannya, kakinya O. Karena pada masa yang penting kakinya O tubuh tidak bisa ke atas karena menahan beban yang banyak," kata Grace.
"Itu sebabnya dia harus turun beratnya, tapi tidak bisa dibilang diet. Anak tidak bisa diet, anak tidak bisa disuruh tidak makan ini itu, tidak bisa manis atau goreng," dia menambahkan. (ase)