Mengenal Profesi Arkeolog Lewat Sarana Edukasi Anak
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Pengenalan berbagai ragam profesi kepada anak-anak sejak dini sangat penting dilakukan. Karena, selain dapat memotivasi anak pengenalan ragam profesi juga dapat memberikan gambaran tentang pilihan profesi dimasa depannya.
Salah satu profesi yang menarik dikenalkan kepada anak adalah profesi arkeolog. Meskipun bukan bidang karier yang difavoritkan banyak orang, namun profesi ini tidak kalah penting jika dibandingkan dengan profesi lainnya.
Seorang arkeolog sangat erat kaitannya dengan penelitian sejarah dan budaya, tentunya bidang tersebut menarik untuk dipelajari oleh anak-anak.
Menyampaikan tentang menariknya profesi arkeolog kepada anak-anak tidaklah mudah, butuh cara penyampaian yang tepat, agar anak tertarik untuk memahami. Caranya, bisa dilakukan melalui permaian atau wahana yang mengedepankan edukasi.
Salah satu wahana arkeologi bernama 'Combantrin Archaeological Site' di Kidzania Jakarta misalnya, dalam wahana tersebut anak-anak akan dapat mengenal sekaligus mempelajari serunya bekerja sebagai seorang arkeolog dan paleontolog cilik.
Wahana edukasi yang baru dibuka ini, dikemas dengan konsep fun & experiental learning. Wahana ini memperkenalkan profesi arkeolog dan paleontolog yang sangat jarang diketahui anak-anak. Dalam permainan ini anak-anak akan bertugas untuk membuka misteri kehidupan di masa lampau demi kepentingan ilmu pengetahuan dengan meniliti fosil dan artefak yang harus digali terlebih dahulu.
"Saat ini anak-anak masih sangat awam dengan profesi dan ilmu arkeologi dan paleontologi. Padahal banyak yang bisa dipelajari dari profesi ini. Hadirnya wahana ini sekaligus dapat memberikan edukasi baru dan anak-anak akan lebih paham mengenai profesi ini dan diharapkan terinspirasi menjadi arkeolog atau paleontolog di masa mendatang," ujar Faisal Reza, Chief Officer Kidzania Jakarta saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 14 Juni 2016.
Selain memperkenalkan profesi arkeolog, wahana ini juga mengajak anak untuk mempelajari berbagai fosil dan artefak yang mereka temukan, seperti jejak makhluk hidup yang ada dibawah tanah, misalnya serangga, semut bahkan cacing. Saat meniliti bagian dari artefak dan fosil di bawah mikroskop, mereka akan menemukan suatu jejak makhluk hidup.
Faisal menambahkan, bahwa selain belajar tentang ilmu arkeologi dan paleontologi anak-anak juga akan belajar tentang bagaimana menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.