Cara Kendalikan Emosi Saat Mengasuh Buah Hati
- Pixabay
VIVA.co.id – Mengasuh buah hati yang masih balita memang seringkali menguji kesabaran orangtua. Tak jarang tingkah laku mereka yang tak terkendali memancing emosi hingga membuat marah.
Melampiaskan amarah kepada anak-anak tentu bukan solusi yang baik karena akan berdampak pada perkembangan psikologinya. Pakar stres dan hypno parenting, Kirdi Putra menyarankan beberapa cara aman dalam mengelola emosi Anda di hadapan buah hati.
"Untuk mengendalikan emosi, Anda harus mengakui kalau pada saat itu Anda sedang emosi. ‘Iya saya marah’. Lalu kenali kenapa saya marah. Beri diri Anda waktu untuk merespons keadaan itu. Kalau tidak, ketika anak-anak melakukan kekacauan Anda akan meledak," kata Kirdi saat ditemui beberapa waktu lalu.
Jangan pernah memarahi anak karena apa yang mereka lakukan. Sebaiknya, saran Kirdi, peringati anak dengan berdiskusi. Beri ide kepada anak bahwa apa yang dilakukannya membuat Anda marah, sehingga dia tidak melakukan hal yang sama lagi.
"Kalau Anda langsung memarahi anak dengan memasukkan label kamu anak nakal, selamanya akan terbentuk dalam pikirannya kalau dia itu anak nakal yang tidak disukai orangtuanya," ujar Kirdi.
Saat anak-anak mulai melakukan suatu tindakan yang membuat Anda emosi, jangan hanya memarahi tapi berikan solusi. Misalnya, ketika anak-anak ribut saat Anda menerima tamu, katakan pada mereka bahwa mereka mengganggu pembicaraan Anda dan minta mereka pindah ke tempat yang lebih jauh, sehingga suara mereka tidak terlalu membuat bising.
Sementara itu, Henderina Corry, guru dan pakar montessori, memberikan saran agar orangtua meminta bantuan pasangan atau orang lain ketika emosi itu datang. Saat pasangan atau orang di dekat Anda menghadapi buah hati, Anda bisa memanfaatkan waktu untuk menenangkan diri. Ketika sudah tenang, barulah hadapi anak-anak kembali.
Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme
Aisah Dahlan menjelaskan bahwa dalam membimbing dan mendidik anak, orangtua harus melibatkan orang lain, termasuk selektif memilih tempat untuk sekolah.
