Ingin Terhindar dari Stres? Jadilah Pemaaf

Ilustrasi karyawan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Jurnal Psikologi Kesehatan, memaafkan diri sendiri dan orang lain bisa melindungi kita dari stres dan berbagai dampak kesehatan mental yang diakibatkannya,

Spesialis Kejiwaan ini Ungkap Alasan Kenapa Banyak Generasi Sandwich Banyak yang Stres

Dalam penelitian tersebut, sejumlah peneliti menilai efek stres seumur hidup terhadap kesehatan mental seseorang dan bagaimana kondisi orang yang lebih pemaaf dibanding mereka yang tidak begitu pemaaf.

Untuk melaksanakan prosedur ini, para peneliti meminta 148 orang usia dewasa untuk mengisi kuisioner yang bertujuan untuk menilai tingkat stres seumur hidup mereka, kecenderungan mereka untuk memaafkan, dan kesehatan fisik, serta mental mereka.

Sambangi KPK, Dr Tirta Diminta Lakukan Ini

Hasilnya, mereka yang banyak terkena stres sepanjang hidupnya, ternyata cenderung memiliki kesehatan mental dan fisik yang buruk. Namun, para peneliti juga menemukan bahwa mereka yang sangat pemaaf, baik kepada diri sendiri maupun orang lain, ternyata memiliki hubungan dengan tingkat stres seseorang dan berakibat kepada timbulnya penyakit mental.

“Jika Anda punya kecenderungan sulit memaafkan, Anda akan merasakan efek baku dari stres yang tidak tanggung-tanggung. Karena Anda tidak memiliki pelindung untuk melawan stres itu,” ujar Loren Toussaint, seorang profesor psikologi di Luther College, Iowa, Amerika Serikat, seperti dilansir laman Time.

Usia Muda, Tapi Sering Lupa? Ini 8 Kebiasaan yang Harus Dihindari

Namun, bagaimana kepribadian memaafkan bisa melindungi seseorang dari penyakit, karena stres yang parah, penyebabnya masih sulit untuk ditentukan. Para peneliti masih berspekulasi jika orang yang lebih pemaaf, kemungkinan memiliki kemampuan untuk menghadapi stres,

Meski begitu, sampel partisipan dalam penelitian ini berjumlah kecil dan penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memahami lebih jauh manfaat menjadi lebih pemaaf. Tetapi, Toussaint mengatakan, kalau ia percaya 100 persen memaafkan bisa dilatih.

Dia mengatakan, banyak terapis yang membuka sesi untuk menggali rasa memaafkan dan penelitian yang dilakukannya sebelumnya menunjukkan bahwa berdoa sejenak, atau meditasi singkat untuk menggali rasa memaafkan bisa membantu orang melepaskan tekanan stres. (asp)

Ilustrasi Kelelahan, Ngantuk, bekerja, begadang

Di Balik Topeng Keberhasilan: Kisah Nyata Burnout di Dunia Finansial

Kondisi fatigue ini bukan hanya soal kelelahan fisik, tetapi lebih mendalam, mencakup kelelahan mental yang akhirnya mengganggu produktivitas dan kesejahteraan pekerja. 

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024