Otak Juga Butuh Liburan

Liburan di pantai
Sumber :
  • www.eccireland.ie

VIVA.co.id – Jika Anda merasa mudah lupa, dan hilang konsentrasi, mungkin inilah saatnya Anda merencanakan liburan untuk mengistirahatkan otak Anda.

Gebetan Lama Balas Chat: Sinyal Tak Tertarik atau Sekadar Sibuk? Ini Penjelasan Psikologinya

Harvard Medical School membuktikan bahwa otak membutuhkan relaksasi untuk meningkatkan kemampuannya. Ketika pikiran dalam keadaan benar-benar rileks, otak menjadi mudah menangkap hal-hal baru.

Selain itu, otak yang rileks juga kan meningkatkan daya ingat. Ketika otak beristirahat, kinerjanya akan lebih baik dalam menyelesaikan masalah. Otak yang rileks juga cenderung mudah memunculkan ide-ide. Salah satu cara membuat otak rileks adalah dengan liburan. Berikut ini adalah alasan kenapa liburan baik bagi otak Anda seperti dikutip dari laman Dailymail.

Tanda Teman Berpura-pura Tak Suka, Tapi Diam-diam Naksir Berdasarkan Psikologi

Meningkatkan kemampuan otak
Ketika liburan dapat membuat Anda benar-benar rileks, saat itulah otak Anda sedang dalam kondisi prima. Sehingga kemampuan otak Anda dalam mengingat dan mempelajari hal baru akan meningkat.

Menyegarkan otak
Liburan juga sangat penting untuk mengembalikan lagi kemampuan maksimal otak. Selain itu, liburan dapat menjadi sumber kekuatan bagi mental hingga menyegarkan kembali otak Anda.

7 Penyebab Cinta Bisa Memudar Meski Sudah Menjalin Hubungan yang Lama Menurut Psikologi

Menyelesaikan masalah
Ketika otak kita dalam kondisi refresh, dengan sendirinya akan menghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman yang terdahulu, sehingga menimbulkan ide-ide yang membantu Anda dalam memecahkan masalah.

Mengurangi risiko terkena penyakit
Berdasarkan uji coba klinis, para pekerja yang rutin berlibur setiap tahunnya bisa mengurangi risiko terkena penyakit sebanyak 21 persen.

Menguatkan jantung
Framingham Heart Study, membuktikan bahwa pria yang melewatkan kesempatan berliburnya selama beberapa tahun dapat meningkatkan peluang mereka terkena serangan jantung sebanyak 30 persen.

Mengurangi penyakit
Terkena stres dalam waktu lama tanpa liburan juga dapat berpotemsi merusak jantung. Menurut Finnish Institute of Occupational Health di tahun 2012, mereka yang bekerja terlalu lama dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner hingga 40 persen.

Meningkatkan kualitas kerja
Centre of Expertise for Work Organizations pada tahun 2008 menemukan, bekerja dari pagi hingga malam akan memberikan efek buruk pada kinerja kognitif Anda yang mengakibatkan berkurangnya kualitas kerja. Liburan terbukti menjadi cara efektif untuk mencegah hal ini.

Meningkatkan kinerja
Semakin banyak waktu liburan Anda, semakin baik kinerja Anda di kantor. Menurut Ernst & Young, setiap 10 jam cuti yang diambil menunjukkan kinerja yang meningkat hingga delapan persen di tahun berikutnya.

Memancing kreativitas
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa berlibur untuk mengunjungi berbagai destinasi multikultural dapat menstimulasi kreativitas dan memancing timbulnya ide-ide.

Menghilangkan depresi
Penelitian dari University of Occupational and Environmental Healt menunjukkan, semakin sering Anda berlibur, Anda akan terhindari dari situasi yang membuat depresi.

Meningkatkan kualitas tidur
Setelah pulang berlibur, biasanya orang akan tidur satu jam lebih lama. Hasilnya, reaksi mereka meningkat 30-40 persen dalam percobaan klinis.

Memberikan motivasi
Menurut psikolog klinis Deborah Mulhern, liburan membuat orang memiliki perpspektif hidup yang lebih baik dan memotivasi mereka untuk meraih cita-cita.

Ilustrasi pria sedih.

Mengenal Five Stages of Grief dalam Psikologi: Memahami Proses Sedih-Kecewa Secara Ilmiah

Mengalami kesedihan seperti kehilangan bukanlah hal yang mudah, dalam psikologi proses memahami kekecewaan dan kesedihan dikenal dengan istilah Five Stages of Grief

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024