Peneliti Berhasil Temukan Obat Kanker Payudara
- Pixabay
VIVA.co.id – Baru-baru ini, sekelompok peneliti mengklaim, bahwa mereka telah berhasil menemukan hasil luar biasa dari riset kanker payudara. Sebuah obat telah ditemukan untuk menunda bahkan mencegah tumor berkembang dalam tubuh wanita yang berisiko sangat tinggi membentuk kanker payudara.
Selama ini banyak wanita yang memiliki mutasi genetis BRCA1, termasuk aktris Angelina Jolie, yang memutuskan untuk mengangkat payudaranya karena risiko terkena kanker payudara sangat tinggi. Namun, sekarang ada harapan bahwa ditemukan obat yang bisa dijadikan sebagai perawatan penyakit mematikan itu.
Seperti dilansir laman Independent, penelitian yang dilakukan menggunakan contoh jaringan kanker dari wanita yang memiliki gen BRCA1. Para peneliti di Australia menemukan, sel yang ada di tubuh wanita yang sehat itu, memiliki peluang besar membentuk kanker. Mereka kemudian menggunakan obat yang dibuat untuk mengobati kanker tulang dan osteoporosis, untuk mencoba menghentikan pertumbuhan sel tersebut.
Dari hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine tersebut, mendorong mereka untuk mengungkap potensi dari obat tersebut. Uji coba klinis obat tersebut kepada para pasien di jaringan payudara mereka kini tengah dilakukan.
Salah seorang peneliti, Profesor Jane Visvader dari Walter anda Eliza Hall Institute of Medical Research di Melbourne, Australia, mengatakan, penemuan ini didasarkan pada riset sel punca di payudara selama 10 tahun.
“Dengan secara teliti membedah bagaimana jaringan payudara normal berkembang, kami mampu menunjukkan sel mana yang akan membentuk kanker. Kami sangat senang bahwa kemungkinan kami sudah menemukan ‘cawan suci’ dari penelitian kanker ini. Merancang cara bagaimana mencegah kanker payudara pada wanita yang punya risiko tinggi,” ujar Profesor Jane.
Rekan Profesor Jane, Profesor Geoff Lindeman, seorang onkolog medis di Rumah Sakit The Royal Melbourne menekankan, mereka masih perlu mengembangkan lagi apakah obat ini dapat memberikan hasil yang sama pada wanita yang sudah terkena kanker.
Namun, menurut Profesor Peter Barrett-Lee, seorang konsultan onkologi klinis di Velindre NHS Trust, Wales mengatakan, bahwa penelitian adalah proyek laboratorium saja.
“Ini adalah pekerjaan praklinis yang luar biasa. Menggunakan obat yang digunakan untuk pasien osteporosis dan metastase tulang untuk kanker payudara sangatlah menarik. Namun, perlu observasi lebih lanjut untuk mengujinya pada pasien dan percobaan ini kemungkinan membutuhkan beberapa tahun lagi, jika memang berhasil,” ujarnya.
(mus)