Ibu Tunggal yang Bekerja Punya Risiko Penyakit Jantung

Ibu dan anak.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Ibu tunggal yang bekerja mempunyai risiko lebih tinggi mendapatkan penyakit jantung dan stroke dari rekan-rekan mereka yang telah menikah, menurut sebuah studi. 

Profil Cawabup Kabupaten Ciamis Yana Diana Putra yang Meninggal Dunia

Para pakar meneliti dari data kesehatan, pekerjaan, dan status perkawinan hampir 11.000 wanita di Eropa dan 6.00 wanita di Amerika Serikat yang lahir antara tahun 1935 sampai 1956.

Studi ini menemukan, dibandingkan dengan ibu yang menikah dan bekerja, ibu tunggal dengan anak-anak dan bekerja, 40 persen lebih mungkin untuk memiliki penyakit jantung, 74 persen lebih mungkin untuk mengalami stroke, dan 77 persen lebih mungkin untuk merokok.

Jangan Main-Main, Dampak Fatal dari Mengerok Pasien yang Alami Serangan Jantung

"Kehilangan dukungan dari pasangan atau keamanan bekerja, dapat menyebabkan stres dan mengakibatkan perilaku yang tidak sehat," kata Frank van Lenthe dari Eramus University Medical Center di Rotterdam, Belanda.

Ketika peneliti melihat faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular, mereka menemukan bahwa kerja, wanita lajang, dan punya anak memiliki kemungkinan lebih rendah dalam risiko mendapat tekanan darah tinggi daripada ibu menikah yang seorang pekerja.

Menumpuknya Lemak di Perut Bisa Jadi Alarm Bahaya untuk Kesehatan jantung

Wanita lajang tanpa anak di Eropa cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan lebih mungkin untuk memiliki riwayat merokok dari rekan-rekan di Amerika Serikat.

Menurut para peneliti di American Journal of Public Health, meskipun ibu yang bekerja dikaitkan dengan hasil kesehatan jantung yang buruk, peneliti tidak menemukan bukti bahwa hubungan ini lebih kuat bagi perempuan di Amerika daripada di Eropa.

Para penulis mencatat, salah satu keterbatasan dari penelitian ini adalah ketergantungan pada wanita secara akurat untuk melaporkan kesehatannya dan status pekerjaan mereka dalam beberapa waktu. Mereka juga tidak memiliki informasi tentang jumlah anak yang dimiliki, dukungan keluarga, hubungan yang tidak melibatkan perkawinan, jenis pekerjaan yang dilakukan oleh ibu yang bekerja.

Ada kemungkinan faktor keuangan mempengaruhi kemungkinan penyakit kardiovaskular, kata Margot Witvliet, seorang peneliti di Norwegian University of Science and Technology in Trondheim yang tidak dilibatkan dalam studi.

"Memiliki satu anak sangat berbeda dengan memiliki dua atau lebih anak, yang dimana sering terjadi pada ibu tunggal di Amerika Serikat," kata Witvliet melalui email, seperti dilansir laman Foxnews

"Faktor lain seperti ekonomi mungkin lebih penting. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk benar-benar memakami situasi," kata Witvliet.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya