Konsumsi Ganja Jangka Panjang Ubah Cara Otak Bekerja

Ilustrasi/Daun ganja
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Menurut sebuah studi, orang yang menggunakan ganja selama bertahun-tahun, merespons secara berbeda, daripada orang yang tidak menggunakan narkoba. 

Satu Menit Tak Napas, Ini yang Terjadi di Otakmu

Para peneliti menemukan bahwa orang yang telah menggunakan ganja selama 12 tahun, rata-rata, menunjukkan aktivitas yang lebih besar dalam sistem penilaian otak ketika mereka melihat gambar dari objek yang digunakan untuk merokok ganja, daripada melihat gambar buah favorit mereka.

"Studi ini menunjukkan bahwa ganja mengganggu sirkuit penilaian alami otak, terlihat jelas bagi mereka yang kecanduan ganja," kata penulis studi Dr Francesca Filbey, seorang profesor ilmu prilaku dan otak di University of Texas di Dallas, dalam sebuah pernyataannya, seperti dilansir laman Foxnews. 

Gen Otak Manusia Diimplan di Monyet, Begini Jadinya

Dalam studi tersebut, peneliti melihat dari 59 pengguna ganja yang telah menggunakan ganja setiap hari selama 60 hari terakhir, dan telah menggunakan narkoba setidaknya 5.000 kali selama hidup mereka. 

Para peneliti ingin melihat apakah otak pengguna ganja jangka panjang ini akan merespons secara berbeda terhadap gambar yang berkaitan dengan penggunaan ganja terhadap penilaiannya. 

Pemimpin Bimbang dan Cara Kerja Otaknya

Menurut penelitian yang diterbitkan pada Mei dalam jurnal Human Brain Mapping, para peneliti meminta para pengguna ganja memperlihatkan cara mereka merokok ganja. Misalnya apa mereka menggunakan tangan, bong, atau pipa. Para peneliti juga meminta pengguna ganja menyebutkan apa buah favorit mereka. 

Kemudian, para peneliti menunjukkan gambar ke peserta dari perlengkapan ganja yang biasa mereka gunakan, serta gambar buah-buahan favorit mereka sambil otak mereka di pindai.

Ternyata ketika orang-orang yang menunjukkan gambar dari pernak-pernik ganja, mereka menunjukkan respons yang lebih besar di bagian otak yang berhubungan dengan penilaian, dibandingkan dengan ketika mereka menunjukkan gambar buah.

Presiden Jokowi dan sejumlah pemimpin negara saat Konferensi Tingkat Tinggi G20

Pakar: Memimpin dengan Otak, Pekerjaan Hasilnya Akurat

Kepemimpinan dengan otak disebut neuroleadership.

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2019