Beberapa Fakta Penting Virus Zika yang Perlu Anda Ketahui

Ilustrasi nyamuk penyebar virus Zika.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Sebuah laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan, orang yang tinggal di daerah dengan epidemik virus Zika, untuk menunda kehamilannya. Hal ini karena virus tersebut sudah menyebar ke berbagai belahan dunia. Efek dari virus ini dilaporkan dapat membuat cacat lahir sang bayi.

Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang juga menyebarkan demam berdarah, chikungunya dan demam kuning. Namun, virus Zika, menurut WHO, juga dapat ditularkan melalui hubungan seks. Oleh karena itu, WHO telah merekomendasikan bahwa pria dan wanita yang telah melakukan perjalanan di negara terkena dampak Zika, harus menjauhkan diri dari pasangan minimal delapan minggu.

Virus Zika pertama kali diidentifikasi pada tahun 1947 pada monyet di Uganda dan kemudian pada tahun 1952 menyebar ke manusia. Kemudian wabah besar dari virus Zika dilaporkan dari Pulau Yap pada tahun 2007. 

Komplikasi pada yang dicatat tahun 2015 merupakan yang langka, di mana sistem kekebalan tubuh lemah karena serangan saraf, yang kemudian dapat menyebabkan lemahnya otot serta kelumpuhan pada si penderita. Selain itu, cacat lahir pada bayi dengan kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal.

Sejak 2015, sedikitnya 46 negara telah mengalami wabah pertama virus Zika. Dengan fakta-fakta tersebut, seperti dilansir laman Boldsky,  Berikut rangkuman fakta penting tentang Zika yang perlu diketahui, seperti dilansir laman Boldsky.

Bagaimana virus menyebar

Virus Zika adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti betina yang sudah terinfeksi oleh virus Zika. Menurut WHO, virus Zika juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

Komplikasi terkait dengan virus Zika

Virus Zika dilaporkan berkaitan dengan sindrom Guillain-Barre (kondisi langka di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf Anda, menyebabkan kelemahan pada otot dan bahkan kelumpuhan) dan microcephaly (cacat lahir di mana kepala bayi lebih kecil dari ukuran bayi normal pada usia yang sama) dilaporkan dari Brasil pada tahun 2015.

Gejala virus Zika

Demam, ruam pada kulit, konjungtivitis, otot dan nyeri sendi, malaise dan sakit kepala berlangsung sekitar satu minggu adalah beberapa gejala umum. Dalam sebagian besar kasus, tidak ada gejala signifikan. Sebuah tes laboratorium diperlukan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya virus Zika pada penderita yang dicurigai, dengan cara tes darah, urine, air liur, dan air mani.

Vaksin untuk virus Zika

Saat ini tidak ada obat atau vaksin yang tersedia untuk virus Zika. Beberapa perusahaan sedang mengembangkan vaksin. Namun, WHO telah menyatakan bahwa hal itu akan memakan waktu sekitar 18 bulan untuk uji klinis.

Tindakan pencegahan virus Zika

Hindari gigitan nyamuk dengan memakai kemeja lengan panjang atau mengambil langkah untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk adalah hal penting. Selain itu, virus Zika juga dapat ditularkan melalui hubungan seks, jadi disarankan bahwa baik pria maupun wanita yang telah melakukan perjalanan jauh ke daerah-daerah yang terjangkit penularan virus Zika, harus mencoba untuk menjauhkan diri selama delapan minggu setelah mereka kembali.

COVID-19 Belum Usai, WHO Umumkan Ancaman Pandemi Berikutnya

Baca juga:

Cara Lain Nikmati Pisang Goreng

Virus Zika Jadi Jawaban untuk Obat Kanker Otak?

Layak Dicoba, Lumpia Leleh Oreo untuk Berbuka

Seorang anak terjangkit Virus Zika.

Virus Zika, Satu Kali Mutasi Bisa Meledak Jadi Wabah

Para ilmuwan bilang manusia harus mewaspadai varian-varian Virus Zika yang bisa memulai ledakan wabah besar lainnya.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2022