Alasan Tidak Memijat Bayi Saat Tertidur
- Pixabay
VIVA.co.id – Pijatan pada bayi jika dilakukan oleh ibu akan memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi si ibu, namun juga bagi bayi. Selain itu, memijat bayi juga akan memperkuat ikatan antara ibu dan bayi
Ketika proses memijat, ada beberapa bayi yang tidak suka dan terus menangis, namun ada kalanya mereka justru tertidur ketika dipijat. Jika ini terjadi, apa yang perlu dilakukan ibu? Melanjutkan atau justru berhenti memijat.
Tiur Hutagalung, Certified Infant Massage Instructure (CIMI) dan satu-satunya International Association Infant Massage (IAIM) trainer di Indonesia dan Asia, mengatakan bahwa saat bayi tertidur sebaiknya pijatan dihentikan.
"Sebaiknya pijat tidak dilanjutkan jika bayi tertidur, hormon pertumbuhan bisa terputus kalau dilakukan pemijatan saat bayi tertidur. Pijat sebaiknya dilakukan saat bayi terbangun," ucapnya pada VIVA.co.id.
Pijat memberi manfaat bagi bayi, seperti mengurangi konstipasi, mencegah kolik, dan mengurangi ngeces pada bayi. Kalau pijat di bagian perut, jika dilakukan rutin setiap hari bisa membantu mengurangi konstipasi, sedangkan untuk yang kolik bisa membantu menenangkan.
"Untuk pijat di bagian wajah, antara bibir atas dan bawah, bisa membantu mulut bayi tertutup (mingkem) dan mengurangi ngeces. Saat bayi tumbuh gigi juga membantu melegakan bayi," kata Tiur.
Namun ingat, pijat bayi tidak sama seperti pijat pada dewasa. "Intinya hanya memberikan sentuhan saja, tidak ada tekanan, sehingga bayi lebih nyaman," ujar Tiur.