Biarkan Si Kecil Ikut Aktif di Dapur Saat Ramadan
- istimewa
VIVA.co.id – Kebanyakan ibu akan menjauhkan balitanya dari dapur karena banyak peralatan yang dianggap berbahaya. Tapi sebaliknya, membiarkan buah hati mengeksplorasi dapur dan menggunakan peralatan masak sungguhan, justru bisa membangun minat mereka menjadi seorang juru masak atau chef.
Saat bulan Ramadan ini, tak ada salahnya mengajak mereka membantu membuat makanan berbuka dan sahur. Ini, bisa jadi langkah awal, mengenalkan buah hati cara belajar memasak. Daripada mereka bermain di luar saat cuaca panas di bulan Ramadan, akan lebih baik, mengajarkannya untuk memasak makanan kesukaannya.
Namun, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan saat mulai membawa anak terjun ke dapur. Berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan ketika mendampingi buah hati belajar memasak di dapur seperti dikutip laman Gulfnews.
Biarkan Memasak Makanan Sungguhan
Untuk memancing minat anak-anak menjadi chef Anda harus mendorongnya memasak makanan favoritnya. Seperti kentang goreng, telor orak-arik, pancake, atau ayam panggang yang dapat memperkaya perbendaharaan masakan mereka. Idealnya, kita mengajarkan mereka masakan yang mereka suka dan mudah dibuat.
Biarkan Mereka Memimpin
Biasanya orangtua yang mengatur ketika di dapur. Sekarang saatnya Anda membiarkan buah hati yang mengarahkan kegiatan memasak dengan membiarkan mereka memutuskan apa yang akan dimasak, bumbu yang dipakai, dan bagaimana menyajikannya. Jika buah hati bertindak sebagai chef dan Anda asistennya, maka dia akan belajar menikmati proses memasak dan bersemangat untuk memasak sendiri.
Jangan Batasi Penggunaan Pisau dan Kompor
Orangtua harus mengajarkan tentang keamanan di dekat kompor dan benda tajam pada buah hati. Tapi, orangtua juga harus mengurangi rasa takut dan memberikan kepercayaan buah hati Anda bisa memasak secara bertanggung jawab dan aman. Hal ini akan memberikan perasaan bangga dan mampu pada mereka bahwa mereka bisa membuat masakan sendiri dari awal hingga akhir.
Jangan Takut Berantakan
Hentikan geraman dan omelan ketika buah hati menumpahkan terigu atau saus ke lantai dapur. Tentu saja mereka juga harus belajar membersihkan selesai memasak. Biarkan mereka menikmati aktivitasnya tanpa harus khawatir dengan kekacauan di dapur.
Berhenti Mengoceh
Semakin sedikit yang kita ucapkan, semakin lancar prosesnya. Jawab apa yang mereka tanyakan dan tahan diri Anda untuk mengoreksi ini dan itu ketika mengarahkan mereka. Biarkan mereka mencari tahu sendiri apa yang harus dilakukan. Ketika Anda berbicara, usahakan apa yang Anda ucapkan adalah kalimat positif yang mendorong.
Tinggalkan Mereka Sendiri
Lebih sering kita membiarkan anak-anak mengambil risiko, bertanggung jawab, dan menggali kemampuan memasak mereka yang baru, maka semakin besar kemungkinan bakat memasak mereka tergali.
Laporan: Adinda Permatasari