Apakah Parkinson Bisa Picu Kematian?
- REUTERS
VIVA.co.id – Kematian petinju legendaris Muhammad Ali yang diduga karena parkinson, ramai diperbincangkan masyarakat luas. Banyak yang bertanya-tanya benarkah parkinson yang diderita petinju kelahiran 1942 ini muncul karena sering tinju hingga memicu kematiannya.
Sebelumnya Dr. Abe Lieberman, dokter yang merawat Muhammad Ali, mengatakan bahwa dia tidak berpikir bahwa tinju turut berkontribusi menyebabkan penyakit parkinson yang diderita Ali. Namun, dia juga tidak bisa yakin 100 persen akan hal ini.
Ali sendiri pernah menghitung bahwa dia pernah menerima 29 ribu pukulan di kepalanya. Namun Lieberman mengatakan bahwa Ali mungkin sudah menderita parkinson ketika naik ke atas ring saat pertarungan Holmes.
Dr. Holly Shill dari Ali Center mengatakan, penelitian menunjukkan bahwa riwayat luka di kepala hanya sebagian kecil dari besarnya risiko terkena parkinson.
Hal ini juga seperti pernyataan dari dokter Bedah Saraf di Rumah Sakit Siloam, dr. Made Agus Mahendra, SpBS. "Pukulan itu hanya salah satu faktor risiko, bukan penyebab langsung. Selain karena usia, faktor risiko lainnya adalah adanya trauma kepala, benturan terus menerus dalam kepala, keracunan, misal seperti pestisida," kata dia kepada VIVA.co.id.
Menurut dia, trauma kepala bisa saja terjadi karena kecelakaan, sehingga tidak hanya karena pukulan. Dia menuturkan bahwa tidak semua petinju terkena parkinson. Bahkan, hingga saat ini belum ada penelitian yang menemukan penyebab parkinson secara pasti.
"Penyakit ini belum diketahui penyebabnya, tahu-tahu muncul begitu saja," ujar dia.
Namun, dia menegaskan bahwa parkinson tidak menyebabkan kematian. Penyebab kematian kebanyakan justru karena penyakit lain yang menyertai, seperti gangguan gerak otot, sehingga terjadi gangguan saat bernapas, otot kaku jadi tersedak, infeksi paru, buang air kecil tidak lancar dan gangguan usus.