Minyak Telon Ternyata Bisa Lindungi Anak dari DBD

Ilustrasi nyamuk malaria.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang hingga saat ini masih belum lenyap dari Tanah Air. Menurut artikel yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada tanggal 23 April 2016 lalu, Indonesia merupakan negara kedua dengan angka kejadian DBD tertinggi di dunia setelah Brasil.

Bisa Berujung Kematian, 3 Hal Ini Wajib Dilakukan untuk Cegah Demam Berdarah

Dari data yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan RI, jumlah penderita DBD di Indonesia pada bulan Januari hingga Februari 2016 adalah sebanyak 13.216 orang dengan kematian mencapai 137 orang.

Dari hasil survei yang dilakukan oleh My Baby terhadap ibu berusia 20 hingga 45 tahun pada bulan Mei 2016, diketahui bahwa delapan dari 10 ibu di Indonesia mengkhawatirkan penyakit DBD yang timbul akibat gigitan nyamuk.

Keren! Mahasiswa Ini Ciptakan Alat Pembasmi Nyamuk Tanpa Asap

Untuk melindungi anak dari gigitan nyamuk, para ibu pun disarankan untuk menggunakan minyak telon. Namun, tak semua minyak telon berguna menghindari gigitan nyamuk. Usahakan menggunakan minyak telon yang mengandung minyak citronella, minyak chamomile dan minyak serai.

Citronella oil merupakan bahan alami pengusir nyamuk, chamomile oil berguna untuk mencegah iritasi ringan pada kulit bayi," kata Dahlia Yolanda, Senior Brand Development Manager My Baby, saat jumpa pers di Plaza Senayan, Rabu 1 Juni 2016.

Nyamuk Aedes Aegypti Mengandung Wolbachia Akan Dilepas di Jakarta pada Oktober 2024

Selain itu Dahlia menambahkan bahwa minyak citronella dan chamomile yang dikombinasikan dengan minyak serai yang terkandung di dalam minyak telon dapat menutupi indera nyamuk untuk mencium aroma manusia.

Penggunaan lotion atau pelembap tidak dianjurkan untuk anak-anak terutama yang berusia di bawah enam tahun karena menggunakan bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit.

Ilustrasi anak sakit.

Kasus DBD Melonjak, Ahli: 50 Persen Kematian Usia 5-14 Tahun

Indonesia mengalami lonjakan kasus demam berdarah, dengan 88.593 kasus terkonfirmasi dan 621 kematian per 30 April 2024 – sekitar tiga 3 kali lipat lebih tinggi.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024