Kisah Menyentuh Pejuang Kanker Payudara
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Menghadapi kenyataan bahwa mengalami penyakit serius seperti kanker payudara merupakan hal yang menyedihkan dan menyakitkan. Perasaan itu bergejolak dalam diri Madelina Mutia saat divonis menderita kanker payudara pada 2010 lalu.Â
Pendiri Yayasan Love Pink’ini kemudian menjalani operasi pengangkatan sel kanker tersebut. Sejak itu, dokter menyarankan Mutia untuk melakukan USG payudara setiap enam bulan sekali.Â
Mutia tak patah semangat. Ia terus berjuang dengan melakukan pengobatan selama satu tahun. Meski berusaha untuk tegar, ia tak bisa menutupi kesedihan saat harus kehilangan salah satu payudaranya. Ia mengalami perubahan emosional.Â
"Pada tahun 2010, saya melakukan USG rutin dan dokter mengatakan saya positif kanker payudara stadium 2B. Saya kemoterapi delapan kali serta radiasi 25 kali," ujar Mutia saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu, 28 Mei 2016.
Tak patah semangat dan berbekal perjuangan selama melawan kanker payudara, ia bersama sahabatnya, Shanti berinisiatif untuk berbagi dengan sesama wanita penderita kanker payudara dalam wujud membangun komunitas yang diberi nama Love Pink sejak tahun 2012.
Komunitas tersebut merupakan sekumpulan warriors dan survivors yakni para wanita dengan pengalaman kanker payudara. Di mana mereka masih berjuang menjalani serangkaian perawatan.Â
Komunitas ini memiliki kegiatan utama, seperti memberikan pendampingan kepada para survivor di saat mereka menjalankan terapi serta upaya-upaya lain untuk memperluas kesadaran akan pentingnya deteksi dini.
(mus)
Â