2050, Lansia Indonesia Diperkirakan 80 Juta Jiwa
VIVA.co.id – Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah lansia terbanyak di dunia. Di tahun 2035, diperkirakan jumlah lansia akan mencapai 41 juta jiwa dan 80 juta jiwa pada tahun 2050.
Kofi Anan pernah mengatakan bahwa satu dari 10 orang berusia diatas 60 tahun. Pada tahun 2050, jumlahnya akan meningkat dua kali lipat, menjadi satu dari lima.
Berdasarkan data Susenas tahun 2012, jumlah penduduk lansia di Yogyakarta adalah yang tertinggi dengan angka capaian 13,04 persen, jauh lebih tinggi dibanding di daerah Jawa Timur yang hanya 10,4 persen.
Penduduk lanjut usia mendapat perhatian khusus pemerintah karena di usia inilah banyak penyakit tidak menular atau PTM yang menyerang mereka, yang biasanya disebabkan oleh kebiasaan mereka saat masih muda.
"Masalah kesehatan lanjut usia biasanya adalah penyakit tidak menular dan kronis, seperti otak, jantung, pembuluh darah, penyakit paru kronis, kanker," kata Siti Setiati, Ketua Pergami atau Persatuan Gerontologi Medik Indonesia, dalam temu media dalam memperingati Hari Lanjut Usia Nasional, di kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Mei 2016.
Ia mengatakan bahwa jika penyakit-penyakit tersebut dikendalikan dengan baik, maka mereka tidak akan sampai menderita stroke, hipertensi, gagal ginjal, penyakit paru kronik, dimana gangguan kesehatan tersebut butuh perawatan jangka panjang.
Karakteristik penyakit usia lanjut juga kompleks, biasanya multi penyakit, sehingga perlu perawatan jangka panjang. Pengobatan tidak selalu berorientasi dalam mencegah kematian, tapi untuk mencegah disabilitas dan ketergantungan.
"Kita berharap meski mereka punya penyakit tapi tetap bisa mandiri, syukur-syukur tidak sakit sama sekali. Umur tambah tua tapi tetap mandiri itu yang kita usahakan. Memiliki status fungsional yang baik, karena kalau tergantung orang lain, terus pengobatan banyak, kan biaya mahal juga. Kita usahakan orang tua sehat,” kata dia.