Sering Makan Junk Food Sejak Remaja Berisiko Kanker Payudara

Ilustrasi wanita
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Remaja yang punya nafsu makan besar atau rakus pada makanan dengan kandungan lemak jenuh, didiagnosa memiliki risiko lebih besar menderita kanker payudara. Peneliti menemukan, terlalu banyak makan junk food, kue dan biskuit, dan kurangnya lemak tak jenuh dari minyak nabati, kacang-kacangan dan biji-bijian, terkait dengan kepadatan payudara.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, kepadatan payudara merupakan faktor risiko utama untuk kanker payudara. Dr Seungyoun Jung, di University of Maryland School of Medicine mengatakan, "secara keseluruhan, hasil kami menunjukkan kemungkinan jangka panjang pada asupan lemak masa remaja pada komposisi payudara orang dewasa."  

"Pesan yang dibawa dari hasil kami adalah bahwa makanan yang dikonsumsi pada awal kehidupan adalah penting dan mungkin memberikan risiko penyakit kronis atau manfaat perlindungan di kemudian hari," kata Dr Jung, seperti dilansir laman Dailymail.

Ia menjelaskan bahwa jaringan payudara paling sensitif terhadap paparan adalah ketika masa remaja. Ini adalah waktu ketika payudara mengembangkan dan mengalami perubahan struktural.

Dr Jung dan timya menganalisis data dari Dietary Intervention Study in Children (DISC). Ini adalah uji coba klinis secara acak dimulai pada tahun 1988 dan mendaftarkan 668 anak-anak berusia delapan sampai 10 tahun, termasuk 301 anak perempuan dan dinilai asupannya pada beberapa kesempatan selama masa remaja.

Para peneliti kemudian ditindaklanjuti dengan peserta penelitian ketika mereka berusia antara 25 dan 29 tahun. Pada saat itu, mereka mengukur kepadatan payudara dengan MRI scan pada 177 peserta. Selanjutnya peneliti memperhitngkan variabel lainnya yang dapat mempengaruhi kepadatan payudara seperti ras, pendidikan, berat badan orang dewasa, jumlah energi dan protein yang dikonsumsi.

Wanita-wanita yang makan lemak jenuh dalam usia remaja, memiliki volume payudara yang padat dengan rata-rata 21,5 persen, dibandingkan dengan 16,4 persen yang makan lemak jenuh paling sedikit. 

"Tidak ada benang merah untuk menentukan tinggi dan rendah persentase padatnya volume payudara dengan peningkatan risiko kanker payudara. Namun, karena ada gradien meningkatnya risiko kanker payudara dengan peningkatan kepadatan payudara. Maka jika dikonfirmasi hal ini dapat berkaitan dengan risiko kanker payudara nantinya," kata Dr Jung.

Kata Ruud van Nistelrooy Usai Resmi Jadi Pelatih Leicester City, Bakal Tiru Gaya Pelatih Ini

Temuan ini dipublikasikan pada Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, sebuah jurnal dari Asosiasi Penelitian Kanker di Amerika.

(ren)

Remaja 14 Tahun Tusuk Ayah dan Neneknya hingga Tewas di Cilandak Ditangkap Polisi
dr. Saptadi S Basuki, Sp.B.Onk

Deteksi Dini Dapat Mengurangi Risiko Kanker Payudara

Kanker payudara menempati posisi pertama penyakit kanker pada wanita.

img_title
VIVA.co.id
10 Juni 2016