Wajib Tahu Efek Kurang Sayur dan Buah Bagi Anak
- Pixabay
VIVA.co.id – Anak-anak cenderung tidak menyukai sayur dan buah. Anggapan bahwa sayur itu pahit seakan masih tertanam dalam benak anak-anak, sehingga mereka sulit untuk menyukai sayur dan buah.
Padahal, buah dan sayur adalah komponen penting bagi kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan minimal 400 gram asupan buah dan sayur untuk setiap orang per hari. Dari fakta yang ada, Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang kurang mengonsumsi buah dan sayur.
“Secara nasional 93,5 persen anak Indonesia usia di atas 10 tahun tidak makan buah dan sayur seperti yang dianjurkan angka kecukupan gizi (AKG) tahun 2013," jelas Dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), Konsultan Gastrohepatologi Anak dalam peluncuran Program Edukasi Pembentukan Kebiasaan Makan Sehat dan Kesukaan Anak di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Mei 2016.
Dia menjelaskan, buah dan sayur mengandung berbagai kebaikan, seperti vitamin, mineral untuk pertumbuhan, daya tahan tubuh, serta kesehatan pencernaan.
Lebih lanjut dokter yang praktek di Rumah Sakit Awal Bros Evasari Jakarta ini mengatakan, karena kalori dan energi biasanya diambil dari makanan manis dan berlemak, sedangkan jika tidak mengonsumsi sayur dan buah, kebutuhan itu akan diambil dari makanan yang tidak ada zat nutrisinya, sehingga jangka panjangnya akan muncul penyakit tidak menular, seperti kanker, stroke, hipertensi, dan obesitas.
"Efek jangka pendeknya, anak akan lebih kurus, sedangkan jangka menengah, tinggi badan anak akan lebih pendek atau stunting, dan jangka panjangnya, selain muncul penyakit tidak menular, juga menurunnya kecerdasan kognitif atau IQ," ujarnya.
Buah dan sayur merupakan sumber serat pangan dan bila dikonsumsi rutin akan memberi dampak positif, seperti meningkatnya fungsi imun, membantu berkonsentrasi dan memperbaiki memori jangka panjang.