Ketahui Beragam Penyebab Gigi Sensitif
- Pixabay
VIVA.co.id – Selama ini, gigi sensitif dianggap sebagai masalah sepele. Meski mengganggu, namun rasa ngilunya cenderung ditahan-tahan.
Banyak pula yang menganggap bahwa gigi sensitif adalah hal yang biasa terjadi, seiring bertambahnya usia. Padahal, anggapan ini tidak benar, karena gigi sensitif juga sering terjadi di usia muda.
Pakar kesehatan gigi dan mulut, drg. Sabai Asmaraghrya mengatakan, gigi sensitif bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kebiasaan sikat gigi yang kurang baik, pemilihan sikat gigi yang kurang tepat, tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut, bleaching, serta whitening gigi yang berlebihan hingga sering mengonsumsi makanan yang bersifat erosif terhadap gigi.
Hal-hal di atas, jika dilakukan dalam jangka waktu panjang akan membuat lapisan pelindung gigi menjadi tipis. Kemudian, akan menyebabkan saraf gigi terekspos dan muncul rasa ngilu, ketika mengonsumsi makanan dan minuman manis, asam, panas dan dingin.
"Karena ngilunya cuma terasa sebentar, makanya dibiarkan. Padahal, efeknya ke mana-mana. Sebaiknya harus dihilangkan rasa ngilunya. Sikat gigi teratur, pilih pasta dan sikat gigi yang tepat dan cara menyikat giginya harus benar, dengan gerakan memutar," ujar Sabai di acara bertajuk Sensodyne Sensociety Winter Meets Summer Festival di Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu 7 Mei 2016.
Dia mengatakan, jika gigi sensitif dibiarkan, bisa timbul peradangan pulpa, atau peradangan pada saraf yang akan menyebabkan kematian gigi.
"Gigi yang sudah mati akan membusuk dan menjadi sarang bakteri. Bakteri yang ada di gigi pun bisa menyebar ke seluruh tubuh, dan menyebabkan banyak penyakit, seperti diabetes dan stroke," ujarnya.
Menurut dia, tidak ada usia pasti yang paling rentan terhadap gigi sensitif. Itu, karena sensitif atau tidaknya gigi tergantung dari cara kita merawat kesehatan gigi sejak dini.
"Anak tumbuh gigi usia enam tahun. Kalau sikat gigi dan merawat giginya sudah benar, gigi sensitif tidak akan timbul," ungkap dia.
Meski begitu, dia tak menampik bahwa struktur gigi setiap orang berbeda. Ada orang yang struktur giginya lebih kuat dibanding lainnya. Dalam hal ini, faktor genetik turut mengambil peranan. Yang pasti, jika Anda memiliki gigi sensitif, disarankan untuk memeriksakan penyebabnya ke dokter untuk bisa segera ditangani. (asp)