Vaksin, Cara Ampuh Cegah Kanker Serviks

Pita Biru Dukung Penyembuhan Kanker Serviks
Sumber :
  • cancercare.org

VIVA.co.id –  Kanker serviks atau kanker rahim merupakan penyebab kematian terbesar akibat kanker pada wanita di Indonesia. Dari data yang dimiliki oleh RSUP Persahabatan tahun 2015, jumlah pasien rawat dengan kanker serviks adalah sebesar 59 persen dari seluruh kasus kanker organ reproduksi.

Perdarahan Usai Bercinta, Awas Gejala Kanker Mengintai

Menurut dr. Boy Busmar, SpOG(K), salah satu cara medis yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker ini adalah dengan pemberian vaksin. Pemberian vaksin efektif dilakukan pada perempuan mulai dari usia 10 hingga 55 tahun karena kualitas antibodi yang dihasilkan pada umur tersebut terbilang tinggi.

Namun, perlu diingat bahwa pemberian vaksin pada perempuan yang sudah pernah berhubungan seks berbeda dengan mereka yang belum. Sebelum diberi vaksin, mereka diharuskan untuk melakukan deteksi penyakit terlebih dahulu melalui metode Pap Smear.

Rutin Berhubungan Seks, Pakar Sarankan Pap Smear

Pap smear adalah sebuah langkah pengujian medis untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan pada leher rahim. Adapun wilayah kewanitaan yang diperiksa meliputi sel-sel dari leher rahim hingga panggul.

"Bagi yang sudah pernah melakukan hubungan seks, deteksi kanker harus dilakukan dengan Pap smear terlebih dahulu karena jika ketika divaksin saat sudah terkena kanker, kanker tersebut akan membesar. Bagi anak kecil dan perempuan yang belum pernah bersenggama dapat langsung diberikan vaksin," kata dr Boy ketika ditemui di acara Seminar Awam Dalam Rangka Hari Kartini dan Bulan Cegah Kanker Serviks, di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Senin, 25 April 2016.

Australia Bertekad Jadi Negara Bebas Kanker Serviks di 2035

dr. Boy juga mengatakan bahwa tingkat efektivitas vaksin ini cukup tinggi mulai dari 91 hingga 100 persen karena vaksin ini mengandung protein yang sama dengan virus tipe 6 dan 11, (virus penyebab kutil kelamin) sehingga kemungkinan terkena kanker lebih kecil. Hal itu juga disebabkan oleh persamaan protein yang dimiliki oleh vaksin dan virus tipe 6 dan 11, sehingga ketika bertemu keduanya membentuk antibodi.

"Vaksin yang ada sekarang ini mengandung protein yang sama dengan virus  6, 11. Jadi orang tidak akan terkena kanker karena proteinnya mirip sehingga membentuk antibodi," ucapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kanker serviks disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) yang disebarkan melalui hubungan seks dan dapat dicegah dengan proteksi hampir 100 persen dan sekali seumur hidup dengan tiga tiga kali vaksin.

Ilustrasi Kanker

Ini Jenis Kanker yang Paling Bisa Dicegah dan Disembuhkan

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018, kanker serviks merupakan kasus dengan kematian yang tertinggi untuk Prevalensi Kanker pada wanita.

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2022