Polusi Udara Dalam Ruangan Lebih Berbahaya

Ilustrasi ruangan di rumah
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Saat mendengar polusi udara, orang cenderung akan membayangkan asap knalpot kendaraan bermotor atau asap mengepul dari cerobong pabrik berwarna abu-abu kehitaman. Padahal, polusi udara tak hanya itu.

AS Hibahkan Dua Alat Pemantau Kualitas Udara di Jakarta

Seperti yang diungkapkan oleh seorang peneliti asal India, Prashant Kumar dari University of Surrey.

"Bagaimana pun, sebenarnya terdapat banyak sumber polusi yang memiliki dampak negatif bagi kualitas udara. Banyak di antaranya yang ditemukan di dalam rumah dan kantor. Mulai dari residu masakan, cat, polesan, hingga spora fungal di udara yang dihirup seringkali lebih berpolusi daripada di luar ruangan," ujar Kumar, dikutip dari Times of India.

Di Kota Ini Kerja Naik Sepeda Onthel Justru Dibayar

Polusi udara di dalam ruangan juga tak boleh disepelekan. Pada 2012, polusi udara di dalam ruangan telah dikaitkan dengan 4,3 juta kematian secara global. Bandingkan dengan polusi udara di luar ruangan yang berkaitan dengan 3,7 juta kematian.

Itu karena masyarakat urban cenderung menghabiskan 90 persen waktunya berada di dalam ruangan. Kini, bahkan ada yang dinamakan Sick Building Syndrome, di mana orang mengalami berbagai masalah kesehatan sebagai dampak dari terlalu banyak menghirup udara di dalam ruangan.

Sungai Sombu Meluap Sapu Rumah Warga di Simalungun, Suami Istri Hanyut Ditemukan Tewas

"Penting untuk memonitor polusi udara di dalam ruangan secara efektif, agar kami dapat mengerti lebih baik tingkatan yang terburuk dari efek-efek kesehatannya. Hal tersebut juga perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara membuat udara menjadi lebih sehat," kata Kumar.

Dubes AS untuk Indonesia, Robert Blake.

Kurangi Polusi di Jakarta, Ini Saran AS

AS mendorong penggunaan mobil hybrid.

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2016