Awas, Mandi Sauna Bisa Kurangi Jumlah Sperma

Ilustrasi pembuahan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Sebuah studi baru menyatakan, bahwa mandi sauna dapat menurunkan jumlah sperma pada pria. Peneliti memeriksa jumlah sperma dari sekelompok orang yang melakukan mandi sauna dua kali seminggu. 

Sperma Kini Bisa Dibikin dari Kulit Manusia

Ketika dihitung, jumlah sperma pria yang melalukan mandi sauna dua kali seminggu sangat kecil. Bahkan, jumlah sperma mereka masih rendah untuk beberapa bulan setelah berhenti sauna.

Para peneliti berpendapat, mungkin perlu waktu enam bulan untuk kembali normal setelah mandi sauna. Suhu skrotum harus dipertahankan tetap rendah. Karena suhu tinggi dapat mempengaruhi produksi sperma.

VIDEO: Detik-detik Sperma Bertemu Sel Telur pada Manusia

Tetapi pada saat yang sama, para peneliti mengatakan, bahwa sauna tidak dapat digunakan sebagai media kontrol untuk kelahiran. Tidak hanya sauna yang bisa mengurangi jumlah sperma, ada kebiasaan lain yang juga mempengaruhi jumlah sperma.

Berikut beberapa kebiasaan lain yang bisa membuat sperma berkurang jumlahnya, seperti dilansir laman Boldsky.

Quick Count LSI Denny JA: Al Haris - Abdullah Sani Menang di Pilgub Jambi

Merokok

Peneliti mengatakan, sel sperma perokok berenang terlalu cepat sehingga membuatnya kelelahan. Hal ini juga dapat berdampak pada pembuahan. Selain itu, merokok juga mempengaruhi jumlah sperma dan motilitas.

Pestisida

Pestisida tertentu sangat berbahaya dan paparan bahan ini bisa menurunkan jumlah sperma dan juga dapat menyebabkan cacat lahir.

Laptop

Menempatkan laptop di pangkuan Anda bukan hal yang sehat untuk dilakukan. Panas yang dihasilkan dari perangkat bisa memanaskan bagian vital. Juga, terdapat beberapa penelitian menyebutkan bahwa lingkungan yang menggunakan wifi dapat mempengaruhi motilitas sperma.

Stres

Stres juga dapat mempengaruhi motilitas dan jumlah sperma seorang pria. Stres juga berdampak pada kadar testosteron pada pria.

Pakaian ketat

Banyak studi menunjukkan bahwa menggunakan pakaian dalam yang ketat tidak baik untuk kesuburan pria.

(mus)

Ilustrasi pembuahan

Stres Terus Menerus Bisa Merusak Sperma, ungkap Riset

Pria dengan fragmentasi memiliki peluang rendah untuk punya anak.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2016