Diluncurkan Aplikasi Rumah Sakit Online
- Pixabay
VIVA.co.id – Perkembangan teknologi saat ini banyak dimanfaatkan beberapa orang yang ingin membuat inovasi terbaru untuk memudahkan setiap proses komunikasi.
Hal tersebut ditanggapi positif oleh Jonathan Sudharta yang mencoba menangkap peluang ini dengan mengembangkan sebuah aplikasi konsultasi dokter online yang memudahkan pasien menemui dokter mereka kapan saja. Jonathan adalah CEO dari MHealthTech yang memayungi aplikasi LinkDokter, Apotikantar.com dan PesanLab.com.
Kini ia meluncurkan Halodoc sebagai solusi masyarakat yang ingin berkonsultasi secara cepat dengan dokter pilihan mereka. Hal ini didasari dengan hasil survei yang dilakukan secara online kepada 250 orang di Jakarta pada Januari 2016, yang menunjukkan bahwa lebih dari 52 persen masyarakat lebih mendahulukan mencari dokter ketika mereka memerlukan pelayanan medis daripada mencari rumah sakit.
Sayangnya 65 persen responden mengatakan bahwa dokter mereka tidak selalu dapat dihubungi melalui sambungan telepon. Sementara sebagian besar responden dengan presentase 74 persen memilih untuk dapat menghubungi dokter mereka kapan saja.
"Jadi setiap calon pasien bisa memilih dokter, termasuk spesialisasinya. Di layar akan terlihat dokter yang available atau tengah online. Nama dokter umum maupun spesialis, masing-masing sudah tercantum tarif konsultasi per menit. Pasien akan diberi pilihan metode pembayaran dengan kartu kredit atau bayar melalui ATM," ujar Jonathan Sudharta dalam siaran media yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 15 April 2016.
Ia pun menambahkan bahwa setelah itu pasien bisa langsung konsultasi menggunakan video call dengan dokter pilihannya. Tak sebatas itu, karena Halodoc juga terhubung dengan layanan Apotikantar.com, maka saat itu juga obatnya bisa langsung diantarkan dalam waktu kurang dari satu jam. Anda pun dapat memilih metode pembayaran cash on delivery atau membayar saat obat telah sampai ke tangan Anda.
Selain video call, pasien bisa juga ngobrol dengan dokternya, sebagai bagian dari konsultasi. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi yang tidak bisa dibendung akhirnya sampai ke kalangan profesional seperti dokter dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi demi menjawab keluhan pasien.
IDI Sebut Resep Obat Melalui Telemedicine Bisa Berbahaya
Adib menilai telemedicine bisa membahayakan apabila sudah masuk dengan kategori pemberian resep obat. Sebab, pemberian resep obat harus sesuai riwayat kesehatan.
