Wajib Tahu, Fakta Penting soal Penyakit Flu Singapura

Ilustrasi Stetoskop
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Nama penyakit yang akhir-akhir ini kembali banyak menyerang anak-anak tergolong cukup unik, Flu Singapura. Penyakit ini sebenarnya adalah penyakit yang dalam dunia kedokteran dikenal sebagai penyakit kaki, tangan, dan mulut. 

Jangan Panik Kalau Anak Kena HFMD, Begini Penanganannya Menurut Dokter

"Dalam dunia kedokteran penyakit ini dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (KTM). Istilah Flu Singapura sendiri kurang tepat, karena dalam literatur dan istilah kedokteran tidak dikenal istilah ini," jelas DR.dr.Rini Sekartini,SpAK dari RSCM pada VIVA.co.id, 13 April 2016.

Menurut Rini, hingga kini belum diketahui kenapa penyakit ini diberi nama Flu Singapura. "Mungkin saja karena pertengahan September tahun 2000 lalu, penyakit tangan, kaki dan mulut pernah merebak di Singapura."

Punya Tanda yang Mirip, Pahami Beda Lesi Flu Singapura dengan Cacar Air

Tiga anak diberitakan meninggal, diduga akibat penyakit tersebut. Hal ini bahkan menyebakan pemerintah Singapura menganjurkan agar seluruh restoran siap saji, kolam renang, dan tempat bermain anak ditutup sementara, sebanyak 440 taman kanak-kanak (TK) dan 557 pusat perawatan anak diliburkan.

"Penyebab penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackievirus Tipe 16 (CV A16). Infeksi akibat virus ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya, terkait daya tahan tubuh anak," tambahnya.

Cegah Meningitis, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai Orangtua dari Flu Singapura

Tidak ada vektor, tapi ada pembawanya seperti lalat dan kecoa. KTM sendiri adalah virus akut yang muncul sebagai erupsi vesikular di mulut, dan infeksi bisa melibatkan bagian tangan, kaki, pantat dan atau alat kelamin.

Wabah penyakit KTM cenderung terjadi setiap tiga tahun di Amerika Serikat. Pola musiman terjadi di daerah beriklim sedang, dengan kejadian puncak ada pada akhir musim panas dan awal musim gugur.   

Ilustrasi virus.

HFMD Banyak Menyerang Anak di Bawah 10 Tahun, Ini Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai

Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan kenaikan kasus HFMD di seluruh provinsi pada awal 2024 yaitu sebanyak 6.500 kasus.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024