Sembuhkan Depresi, Wanita Ini Konsumsi Smoothie Plasenta
- Daily Mail
VIVA.co.id - Bukan hal yang mudah untuk para wanita mengurus bayi usai persalinan. Tak jarang, mereka para wanita yang baru saja melahirkan mengalami depresi.
Namun, seorang ibu muda asal Seattle, Christina Simmons (30) punya cara tak biasa untuk mengatasi depresi usai persalinannya. Ia pun mengungkapkan bagaimana dia membuat smoothie avokad dan kacang mete dicampur dengan plasentanya. Ia yakin, dan percaya dengan mengonsumsi minuman itu bisa mencegahnya dari depresi usai melahirkan.
Christina juga sering mencampur plasenta dengan blueberry dan makanan nutrisi lainnya, sebelum sisanya dijadikan kapsul dan dia konsumsi.
Dilansir Daily Mail, smoothie ini tidak terasa menjijikkan buatnya. Ia justru mengatakan itu terasa lezat dan bahkan suaminya, Brandon (33), mencoba dan mengatakan itu adalah perpaduan sempurna dari asin dan manis.
Christina mengatakan bahwa setelah melahirkan anak pertamanya Rhyko, yang sekarang telah berusia empat tahun, dia sempat berjuang melawan depresi postnatal dan mengatakan dia merasa putus asa menjadi seorang ibu.
Dia mengatakan, "Rhyko lahir prematur dan langsung dibawa ke unit perawatan intensif neonatal."
"Karena aku tidak bisa melihat atau menahannya langsung, aku merasa putus asa jadi ibu."
"Saya berpikir sendiri, Apakah saya benar-benar memiliki bayi?"
Diakui oleh Christina, depresi itu membuatnya menderita, sampai ia menemukan ide untuk mengonsumsi plasentanya sendiri. "Semua jadi berbeda sekarang, dan saya percaya itu berkat ramuan plasenta," katanya.
Setelah memotong tiga kubus plasenta bekunya, berukuran masing-masing kira-kira satu inci, Christina memasukkannya ke dalam jus segar sebelum mendapatkan sisanya dikemas dalam bentuk kapsul.
Ide ini, katanya tercetus setelah dia membaca postingan online tentang manfaat mengonsumsi plasenta dalam bentuk minuman. Di situ katanya tertulis, manfaat plasenta bisa meningkatkan energi dan mencegah depresi usai melahirkan. Dari situ, ia memutuskan untuk mencoba, dan mengolah plasenta menjadi smoothie dan dia buat juga menjadi kapsul.
Dia pun sempat bercerita bahwa putranya Rhyko saat itu tetap dalam perawatan intensif neonatal selama satu bulan. Selama waktu itu, sulit baginya untuk memiliki ikatan dengan buah hatinya.
Dia bilang, berjuang melawan perasaan terpisah dari buah hatinya.
Karena khawatir tidak bisa memiliki hubungan yang baik dengan buah hati, ia mencoba untuk mencari bantuan dari seorang terapis.Â
Ia pun diminta melakukan tes darah. Dan hasil tes darahnya menunjukkan dia memiliki mutasi genetik yang membuatnya sulit untuk memproses folat --juga dikenal sebagai vitamin B9-- yang bertanggung jawab untuk pembelahan dan pertumbuhan sel.
Menurut para ahli kesehatan, anemia defisiensi folat dapat menyebabkan iritabilitas dan depresi. Dari situ, dia mengaku takut untuk punya anak lagi.
"Saya takut untuk hamil lagi karena pengalaman pertama saya telah begitu traumatis," katanya.
"Jadi, ketika saya hamil lagi setelah perjalanan ke Hawaii dengan suami, saya bersumpah untuk melakukan apa pun yang saya bisa untuk mencegah depresi usai melahirkan. Namun, itu terdengar gila," katanya.
Setelah membaca postingan online tentang manfaat minuman plasenta yang berpotensi meningkatkan energi dan mencegah depresi usai melahirkan, ia memutuskan untuk mencoba.
Meskipun tidak ada bukti medis yang membenarkan soal manfaat minuman plasenta itu, namun, dia merasa yakin, ada peningkatan drastis dalam kesejahteraan mentalnya kali ini.
Setelah anak keduanya lahir, dia pun disarankan seseorang untuk menyimpan plasentanya. "Aku benar-benar menggunakan setiap bagian dari plasenta sekarang," katanya.
"Aku pernah mendengar plasenta dapat membantu mencegah menopause, jadi mungkin aku akan menyimpan beberapa potongan untuk itu."
"Saya mengerti mengapa orang tidak ingin melakukannya. Itu memang terlihat seperti darah dan menjijikkan, tapi itu benar-benar tidak mengganggu saya."
Dia pun paham, manusia sebenarnya salah satu dari beberapa mamalia yang tidak makan plasenta mereka sendiri. Namun katanya, plasenta benar-benar memiliki begitu banyak manfaat. Dan dia pun merekomendasikan hal ini kepada siapa pun.
"Meskipun saya tidak berencana untuk memiliki anak lagi, tapi saya merekomendasikan pada semua untuk ikut melakukannya," katanya.