Banyak Penderita Diabetes Berobat Saat Kondisi Sudah Parah

Ilustrasi cek kolesterol.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Pada tahun 2014, penyebab kematian didominasi oleh penyakit tidak menular atau PTM. Selain jantung dan stroke, diabetes juga termasuk salah satu penyakit tidak menular dengan jumlah angka kematian yang cukup tinggi.

Hal ini karena mereka yang menderita diabetes biasanya datang ke dokter setelah timbul gejala. Padahal itu sudah terlambat. Dari seluruh penduduk yang sakit, 2/3 nya tidak menyadari atau tidak mengetahui bahwa mereka menderita penyakit tidak menular.

"Sebelum timbul gejala, sering tidak dirasakan, rata-rata akhirnya datang dalam keadaan sudah kronis, komplikasi lebih parah," ujar dr HM Subuh, MPPM, dalam peringatan Hari Kesehatan Dunia "Beat Diabetes", di Pancoran, Jakarta, 5 April 2016.

"Hampir separuh dari 96 juta orang yang sebenarnya menyandang penyakit ini tidak mengetahui bahwa mereka terkena diabetes," kata Direktur Regional WHO, Dr Poonam Khetrapal Singh, menjelaskan.

Mengetahui hal ini, pakar diabetes, Prof Dr dr Sidartawan Soegondo, mengatakan, jika pasien datang dalam kondisi pre diabetes, yang perlu dilakukan adalah mengatur makan, aktivitas fisik, dan obat juga paling hanya satu. "Dan hampir 90 persen penyandang diabetes adalah dari tipe 2, yang utamanya disebabkan kelebihan berat badan dan kurang aktivitas fisik," katanya.

Diabetes sebenarnya dapat dicegah dan diobati, jika ditemukan sejak dini, sebelum gejala-gejala diabetes timbul. "Tidak ada diet diabetes, yang perlu diperhatikan adalah mengatur makan, jaga pola makan. Makan satu piring jangan nambah, mau itu nasi merah, hitam, putih," kata Sidartawan.

Selain itu, jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik selama 30 menit, 5 kali seminggu, batasi konsumsi garam, gula, lemak.

Pemerintah Diminta Sediakan Jaminan Bagi Pekerja Informal