Cara Ampuh Redam Rasa Lapar dan Turunkan Kolesterol Jahat

Minggu, 3 April 2016 - 15:01 WIB
Oleh :
Timbangan berat badan.
Timbangan berat badan.
Sumber :
  • Pixabay
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Mengonsumsi kacang-kacangan sudah menjadi pilihan sehat dalam mengurangi berat badan. Menurut penelitian baru-baru ini, satu porsi sehari (3/4 cangkir) sudah cukup untuk membuat Anda kenyang dan mengurangi kadar kolesterol jahat.


Dilansir laman
Independent.co.uk,
hampir 1.000 pria dan wanita berhasil menurunkan berat badan sekitar 0,3 kg selama enam minggu dengan menambah satu porsi kacang-kacangan untuk diet mereka.


Dr. Russell de Souza, peneliti dari Li Ka Shing Knowledge Institute di Rumah Sakit St. Michael, Toronto, Kanada, mengatakan bahwa meskipun kacang-kacangan terkenal akan manfaatnya bagi kesehatan, hanya 13 persen penduduk Kanada yang mengonsumsinya sesuai yang dianjurkan.
Baca Juga :
Tersiksa Jalani Diet, Artis Taiwan Ini Menangis Tiap Malam


Baca Juga :
Studi: Punya Adik Bisa Jauhkan Anak Obesitas
Hasil penelitian Dr da Souza sebelumnya, menemukan bahwa mengonsumsi kacang-kacangan dengan porsi harian akan merasa lebih kenyang dibandingkan mengonsumsi makanan diet khusus.

Baca Juga :
Kembar Identik Ini Rela Malakukan Apapun untuk Tetap Bersama

Kacang-kacangan juga dapat mengurangi kadar kolesterol jahat sebanyak lima persen sehingga resiko terkena penyakit kardiovaskuler juga ikut berkurang.

"Penelitian ini masih berkaitan dengan hasil penelitian kami sebelumnya yang menemukan bahwa kacang-kacangan dapat mengurangi rasa lapar sebanyak 31 persen sehingga asupan makanan yang dibutuhkan tidak banyak," kata Dr de Souza.


Ia juga menjelaskan bahwa peran penting kacang-kacangan dalam diet adalah mengurangi rasa lapar karena diet akan gagal jika kita kembali kelaparan setelah menjalani diet. (ren)

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Penelitian ini masih berkaitan dengan hasil penelitian kami sebelumnya yang menemukan bahwa kacang-kacangan dapat mengurangi rasa lapar sebanyak 31 persen sehingga asupan makanan yang dibutuhkan tidak banyak," kata Dr de Souza.
Halaman Selanjutnya