Kesadaran Penyakit Jantung Harus Ditingkatkan
Rabu, 30 Maret 2016 - 21:58 WIB
Sumber :
- U-Report
VIVA.co.id
- Kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung semakin meningkat di negara berkembang.
Baca Juga :
Empat Penyebab Tak Terduga dari Serangan Jantung
WHO menyatakan bahwa penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) masih menduduki peringkat teratas di negara berkembang hingga tahun 2020.
Baca Juga :
Jangan Sepelekan Jantung yang Berdebar
Di Indonesia sendiri, tiga dari 1.000 penduduk menderita penyakit jantung koroner.
Karena itu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengetahui serba-serbi penyakit jantung, Tim Dokter Siloam Heart Institute (SHI) melangsungkan media gathering pada Rabu, 30 Maret 2016, di Siloam Hospital Kebon Jeruk.
Dokter Maizul Anwar, pimpinan Siloam Heart Institute, mengatakan dengan jumlah penduduk yang mencapai 220 juta ini, kasus penyakit jantung juga akan banyak.
"Namun, angka itu bisa ditekan jika mereka tahu tentang ini (penyakit jantung), mereka akan waspada," katanya.
Acara ini juga dihadiri oleh wakil pimpinan Siloam Heart Institute, dr. Antono Sutandar.
Dia mengatakan, saat ini kesadaran mengenai penyakit jantung di masyarakat semakin baik, karena kemajuan teknologi yang memungkinkan mereka untuk terhindar dari risiko kematian akibat penyakit degeneratif.
"Awareness terhadap penyakit ini semakin baik, saya rasa ini karena kita semakin maju, sehingga orang ini semakin tidak mati karena infeksi," ujarnya.
Dia menuturkan, kemajuan dalam menyikapi penyakit jantung juga terlihat pada peningkatan pelayanan Siloam Heart Institute yang saat ini telah menghadirkan laboratorium kateterisasi, untuk mendukung perawatan kardiologi intervensional.
"Laboratorium ini berguna untuk melihat kelainan listrik jantung, kelainan struktural jantung dan kelainan pembuluh darah jantung," ujarnya.
Metode tersebut berujung pada hasil klinis yang lebih baik untuk pasien dibandingkan pemberian obat-obatan untuk menangani gumpalan darah.
Selain itu, Siloam Heart Institute melakukan intervensi mitral, penutupan atrial septal defect (ASD) dengan amplazter dan left atrial appendages (LAA) closure.
Baca Juga :
Awas, Risiko Penyakit Jantung Muncul sebelum Menopause
Pertimbangkan untuk merubah gaya hidup menjadi lebih baik.
VIVA.co.id
9 Agustus 2016
Baca Juga :