Fungsi dan Risiko Terapi Oksigen Hiperbarik
Selasa, 15 Maret 2016 - 16:31 WIB
VIVA.co.id - Dalam dunia kedokteran, terapi oksigen hiperbarik, merupakan sebuah terapi dengan menghirup oksigen murni dalam ruang bertekanan atau tabung. Terapi oksigen hiperbarik adalah pengobatan yang sudah berkembang untuk penyakit dekompresi, dan bahaya dari menyelam di dalam air.
Terapi oksigen hiperbarik digunakan untuk mengobati beberapa kondisi medis. Dokter Anda mungkin menyarankan terapi oksigen hiperbarik jika Anda memiliki salah satu dari kondisi berikut ini.
Anemia berat, abses otak, gelembung udara dalam pembuluh darah, penyakit dekompresi, keracunan karbon monoksida, tuli tiba-tiba, Infeksi kulit atau tulang yang menyebabkan jaringan mati, luka yang tidak sembuh karena diabetes, cedera radiasi, kehilangan penglihatan tiba-tiba dan tanpa rasa sakit.
Dengan manfaat tersebut, banyak pasien melakukan terapi ini untuk mengobati penyakit yang di derita. Namun, walaupun menggunakan prosedur yang aman, perawatan ini juga membawa beberapa risiko bagi pasiennya. Â
Berikut beberapa risiko menjalani terapi oksigen hiperbarik, seperti dilansir laman Mayo Clinic.
- Rabun jauh yang disebabkan oleh perubahan lensa mata dan bersifat sementara.
- Cedera telinga tengah, termasuk bocor cairan dan gendang telinga pecah, karena meningkatnya tekanan udara.
Â
- Kolaps paru-paru yang disebabkan oleh perubahan tekanan udara (barotrauma).
Â
- Kejang akibat terlalu banyak oksigen (toksisitas oksigen) dalam sistem saraf pusat.
Â
- Dalam keadaan tertentu, bisa menyebabkan kebakaran. Hal ini karena lingkungan yang kaya akan oksigen dari ruang tindakan.
Stimulasi Otot Elektrik, Cara Baru Dapatkan Tubuh Bugar
Teknologi ini mengalirkan energi impuls alami langsung ke bagian otot
VIVA.co.id
10 Agustus 2016