Cat Tembok, Inovasi Baru Hindari Nyamuk

Ilustrasi nyamuk penyebar virus Zika.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Akhir-akhir ini banyak pemberitaan terkait virus Zika dan demam berdarah dengue (DBD), serta semua penyakit yang terkait dengan nyamuk. Sebagai negara tropis, ancaman penyakit dari nyamuk tidak bisa terelakkan.

Pemerintah sendiri menyampaikan bahwa pencegahan lebih penting untuk mengatasi berbagai penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah keberadaan nyamuk, mulai dari Gerakan 3M plus, fogging, menggunakan repellent, hingga environmental management. Environmental management di antaranya meletakkan sesuatu yang tidak disukai nyamuk, seperti bunga lavender.

"Diperlukan kesadaran bersama dan upaya pencegahan serius dari semua pihak untuk mengidentifikasi metode yang aman bagi masyarakat, namun juga efektif membasmi nyamuk penyebab Zika dan DBD," papar peneliti dari Divisi Tropik dan Penyakit Infeksi FKUI RSCM, dr. Erni Juwita Nelwan, dalam peluncuran Cat Tembok Kansai Anti Mosquito, di bilangan SCBD, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Februari 2016.

Selain cara tersebut, inovasi terbaru dengan cat tembok yang telah terbukti bisa menghindari nyamuk. Sebab, cat tersebut mengandung pyrethroid yang mampu menghalau nyamuk, dan membuat nyamuk kehilangan mood, merasa tidak nyaman, sehingga enggan menghisap darah.

Dari penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan berbagai tes, seperti cone test, tunnel test, dan box test, nyamuk-nyamuk seperti aedes aegypti akan mati hingga 90 persen, dan nyamuk culex sekitar 50 persen. Sementara keinginan untuk tidak menghisap darah mencapai 70 persen, baik untuk aedes ataupun culex.

Aedes Aegypti Bukan Satu-satunya Penyebab Zika