Waspada Bahaya Screen Time Mengintai Anak-anak
Selasa, 16 Februari 2016 - 19:58 WIB
Sumber :
- REUTERS/John Goh
VIVA.co.id
- Pemandangan paling umum yang bisa ditemui saat ini adalah, keadaan di mana saat sebuah keluarga berkumpul, bahkan duduk dalam satu meja makan di mana pun itu, mereka sibuk dengan gadget mereka masing-masing.
Baca Juga :
Cara Shahnaz Haque Pilih Pendidikan untuk Anak
Baca Juga :
Di Perut Bayi 15 Bulan Ini Ada Janin 3,6 Kg
Tidak hanya keluarga, bahkan pasangan kekasih, hingga teman, mereka lebih senang mengintip kehidupan orang lain lewat media sosial, dibandingkan harus bercengkerama dengan rekan di sampingnya.
Sebuah buku berjudul Screen Time, seolah menjadi cermin kehidupan banyak orang saat ini. Dan, lewat buku ini juga, orangtua, pasangan kekasih, atau siapa pun itu bisa disadarkan betapa pentingnya untuk mulai menghentikan kebiasaan screen time, atau lamanya waktu seseorang melihat layar, baik video game, komputer, tablet PC, ponsel.
Lewat buku yang terinspirasi dari kisah nyata ini, Tascha Liudmila sang penulis, menceritakan bahwa betapa terkejutnya dia, saat menyadari bahwa anaknya telah terlalu banyak menonton televisi, dan menjadi seorang yang tidak bisa memperhatikan pelajaran, tidak memiliki teman, setelah salah seorang guru memberitahukan tentang perilaku sang anak di sekolah.
"Ada dua faktor yang menyebabkan anak-anak ketagihan berlama-lama Screen Time. Yaitu, orangtua yang tidak sadar mengabaikan anak akibat sibuk dalam dunia layar gadgetnya, dan orangtua yang kurang memahami bahaya paparan elektronik," kata Psikolog Anak, Elizabeth Santosa, di Rumah Kerinci, Jakarta Selatan, Selasa 16 Februari 2016.
Buku Screen Time seolah kembali menyadarkan tidak hanya oran tua, namun juga banyak orang untuk lebih memperhatikan lingkungannya, dan bahwa anak juga berhak untuk mendapatkan perhatian lebih dari orangtuanya.Â
Ada beberapa cara untuk mensiasati, agar anak tetap bisa Screen Time, namun tidak berlebihan. Orangtua untuk juga memberi contoh tidak melakukan Screen Time, saat bersama anak-anak mereka.
"Kekhawatiran Saya terakhir bekerja di media nasional adalah Saya meng-handle masalah penyimpangan remaja, kalau ditarik kebelakang, ternyata semua itu terjadi karena orangtua yang abai, kecanduan terhadap gadget," papar Tascha.
Bahkan, sang ilustrator, Inez Tiara yang semula tidak berminat mengerjakan proyek ini, saat masih menjadi pengantin baru, akhirnya setelah memiliki anak, menyadari betapa berartinya buku ini.
"Awalnya, enggak tertarik buat mengerjakan buku ini, dari pertama nikah, hamil, melahirkan. Setelah punya anak, Aku jadi aware, ternyata di lingkungan ini banyak keluarga yang kelihatannya berkumpul, tetapi main hape semua. Saya jadi terpacu, seolah menaruh roh di dalam setiap gambar yang aku buat," jelas Inez.
Telah banyak penelitian yang memaparkan efek buruk dari Screen Time terhadap tumbuh kembang anak. Mulai dari potensi obesitas, ketidakpedulian pada lingkungan, hingga agresivitas. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lewat buku yang terinspirasi dari kisah nyata ini, Tascha Liudmila sang penulis, menceritakan bahwa betapa terkejutnya dia, saat menyadari bahwa anaknya telah terlalu banyak menonton televisi, dan menjadi seorang yang tidak bisa memperhatikan pelajaran, tidak memiliki teman, setelah salah seorang guru memberitahukan tentang perilaku sang anak di sekolah.