RS Ini Persiapkan Diri Jika Virus Zika Mewabah di Indonesia
Jumat, 12 Februari 2016 - 14:44 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA.co.id - Belakangan virus Zika menjadi pemberitaan media di seluruh dunia. Sebelumnya, virus yang berasal dari Afrika ini dikaitkan dengan kondisi mikrosefali pada bayi. Yang terbaru, virus Zika juga mungkin menjadi penyebab Guillain Barre Syndrome (GBS), salah satu penyakit autoimun berupa peradangan akut yang menyebabkan kerusakan sel saraf tanpa penyebab yang jelas.
Baca Juga :
Gara-gara Virus Zika, Mobil Ini Ganti Nama Baru
"Karena gejala yang muncul sama seperti DBD (Demam Beradarah Dengue), jadi perlu benar-benar dipahami gejala yang muncul dari pasien-pasien yang terkena Zika hingga bisa ditangani dengan cepat," ujar Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr. Rita Rogayah, SpP(K), MARS, dalam acara bertajuk Kenali dan Antisipasi Wabah Virus Zika, di RSPI Sulianti Saroso, Jumat, 12 Februari 2016.
Baca Juga :
Perusahaan AS Bantah Jadi Biang Virus Zika
Untuk itu, RSPI sebagai rumah sakit rujukan penyakit infeksi memberikan sosialisasi tentang Zika kepada media dan dokter di Rumah Sakit dan Puskesmas se-Jabodetabek, dengan tujuan memberikan pemahaman tentang virus Zika yang ditakuti masyarakat.
Rita juga mengatakan bahwa pihak RSPI Sulianti Saroso telah menyiapkan diri, jika virus Zika menjadi wabah di Tanah Air.
"RSPI bekerjasama dengan Balitbangkes untuk mengirim specimen dari terduga virus, dan kami tidak perlu siapkan ruang khusus untuk isolasi, karena penyakit ini bukan penyakit menular seperti flu burung. Yang terpenting adalah jangan ada nyamuk," ujar Rita.
Sedangkan untuk ibu hamil yang terkena virus Zika, ia mengatakan, perkembangan janinnya wajib diawasi.
"Untuk kasus pada ibu hamil, mereka harus rutin kontrol, dan harus ada pengawasan perkembangannya janin normal tidak, ambil specimen-nya, sambil menunggu hasil pemeriksaan yang ada di litbang, karena untuk mendapatkan hasil specimen tidak bisa jadi dalam satu hari," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"RSPI bekerjasama dengan Balitbangkes untuk mengirim specimen dari terduga virus, dan kami tidak perlu siapkan ruang khusus untuk isolasi, karena penyakit ini bukan penyakit menular seperti flu burung. Yang terpenting adalah jangan ada nyamuk," ujar Rita.