Kenali Tanda-tanda Penurunan Fungsi Ginjal
Rabu, 3 Februari 2016 - 18:39 WIB
Sumber :
- kidney.org
VIVA.co.id
- Seperti yang sudah diketahui, manusia memiliki sepasang ginjal di kiri dan kanan. Setiap ginjal memiliki satu juta nefron. Nefron adalah filter yang berfungsi menyaring darah, dan mengeluarkan zat-zat racun yang tidak diperlukan tubuh.
Oleh karena itu, ginjal memiliki fungsi utama sebagai pembersih darah dari racun-racun hasil metabolisme tubuh, yaitu dengan cara filtrasi atau penyaringan dan mengeluarkannya melalui urine.
Oleh karena itu, ginjal memiliki fungsi utama sebagai pembersih darah dari racun-racun hasil metabolisme tubuh, yaitu dengan cara filtrasi atau penyaringan dan mengeluarkannya melalui urine.
Selain itu, ginjal juga memiliki tanggung jawab untuk memelihara keseimbangan dan keasaman cairan tubuh, keseimbangan elektrolit, menghasilkan hormon untuk proses pembentukan sel-sel darah merah, dan pengaturan tekanan darah, serta metabolisme tulang.
Maka, orang yang mengalami gangguan pada fungsi ginjalnya, biasanya akan menampakkan tanda-tanda dan gejala seperti, gangguan pengecapan, tidak nafsu makan, mual hingga muntah, berat badan turun, lesu, gatal-gatal, gangguan tidur, hipertensi, gerakan-gerakan tidak terkendali, kram, kulit kasar, sesak napas.
"Yang perlu diingat adalah, meskipun memiliki gejala yang serupa seperti itu, belum tentu dia terkena gangguan ginjal, karena bisa saja gejala sama, tapi penyakitnya berbeda, atau justru penyakit sama, namun gejala berbeda," jelas dr.Tunggul D. Situmorang, SpPD,K-GH, FINASIM, dalam acara Penyakit Ginjal dan Pencegahannya, di Jakarta Pusat, 3 Februari 2016.
Tunggul menambahkan, untuk tahu gangguan gejala fungsi ginjal, dokter akan melihat dari tanda, gejala, serta melakukan pemeriksaan fisik. Sedangkan laboratorium akan melakukan pengecekan, seperti asam urat, ureum, dan kreatinin yang meningkat, bisa saja itu tanda adanya gangguan gejala fungsi ginjal.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, ginjal juga memiliki tanggung jawab untuk memelihara keseimbangan dan keasaman cairan tubuh, keseimbangan elektrolit, menghasilkan hormon untuk proses pembentukan sel-sel darah merah, dan pengaturan tekanan darah, serta metabolisme tulang.