Karena Penyakit, Wanita Ini Harus Berbaring 22 Jam Sehari
Rabu, 27 Januari 2016 - 17:08 WIB
Sumber :
- Liverpool Echo
VIVA.co.id
- Seorang wanita berusia 41 tahun terpaksa harus menghabiskan waktunya seharian selama 22 jam di tempat tidur karena gejala lumpuh yang ia derita.
"Skenario terburuk adalah penyakit Lyme akan berakibat fatal," kata Emma Horlock, wanita yang menderita penyakit Lyme.
Wanita yang tinggal di Liverpool, Inggris ini mengatakan, penyakitnya telah memicu sakit kepala yang membuatnya lumpuh, nyeri otot, pusing, dan masalah berjalan.
Karena penyakit ini, ia terpaksa harus berhenti bekerja di perusahaan yang ia miliki dan sekarang ia berjuang untuk hidup. Ia telah menghabiskan 12 bulan terakhir di tempat tidur dengan berat badannya turun dari 72 kilogram menjadi 54 kilogram dalam waktu enam bulan.
Baca Juga :
Pria Tua Lumpuh Akhirnya Dapat Kursi Roda Impian
Dilansir laman Liverpool Echo, penyakit Lyme atau Lyme borreliosis adalah infeksi bakteri yang menyebar ke manusia melalui kutu yang terinfeksi.
Sebelumnya ia pernah mengirim daranya ke NHS untuk melihat apakah ia mempunyai penyakit Lyme dan hasilnya adalah nihil. Namun, ia tidak percaya dengan hasil tersebut, dan akhirnya ia mengirim darahnya untuk di tes di labotarium spesialis di Jerman, dan hasilnya yang ia terima pada bulan November lalu mengungkapkan, bahwa ia memiliki penyakit Lyme stadium akhir.
Ada sekitar 3.000 kasus baru di Inggris dan Wales setiap tahun, dan dapat diobati dengan kursus antibiotik selama empat minggu. Namun, Emma mengatakan kondisinya telah berkembang dalam waktu yang cukup lama sehingga ia membutuhkan pengobatan di Washington DC.
Ia sekarang mengatakan sedang menghadapi pertempuran untuk bertahan hidup dan sedang berusaha mengumpulkan dana lebih dari 60.000 poundsterling untuk pengobatan spesialis di Washington DC, Amerika Serikat.Â
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ia sekarang mengatakan sedang menghadapi pertempuran untuk bertahan hidup dan sedang berusaha mengumpulkan dana lebih dari 60.000 poundsterling untuk pengobatan spesialis di Washington DC, Amerika Serikat.Â