Waspada Virus Zika, Ini Bahayanya Bagi Ibu Hamil

Ilustrasi nyamuk penyebar virus Zika.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Teror virus Zika kini telah menyebar ke beberapa negara. Bahkan Amerika Serikat (AS) kini telah memberikan peringatan bagi warganya untuk tak berkunjung ke beberapa negara yang diklaim sebagai 'sarang' dari virus Zika.

Cara Perawatan Pasien DBD Rawat Jalan

Ya, virus yang kini tengah menyerang beberapa negara di Amerika Latin dan Karibia ini memang sangat berbahaya. Maklum, hingga saat ini belum ditemukan obat mujarab untuk melawan virus yang satu ini.

Virus yang disebarkan lewat gigitan nyamuk ini akan menjadi sangat membahayakan bagi ibu hamil. Pasalnya, bayi yang terlahir akan mengalami cacat lahir jika sang ibu positif terserang virus Zika.

Lokasi Favorit Nyamuk Penyebab Demam Berdarah

Dilansir The Star, Minggu 24 Januari 2016, virus ini telah menyebar ke beberapa negara. Kabar terakhir, di Republik Dominika telah ditemukan 10 kasus virus Zika. Sedangkan di Amerika Serikat telah tiga orang terdeteksi yang sebelumnya telah melakukan perjalanan ke beberapa negara yang menjadi penyebaran virus ini.

Zika pertama kali ditemukan pada tahun 1947 dan menjadi wabah di berbagai negara di Afrika, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasifik. Selama tahun lalu, penyakit ini juga telah menyebar di beberapa bagian Amerika Tengah dan Selatan. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah nyamuk yang berpotensi membawa virus ini.

Segera Bawa Anak ke Rumah Sakit Bila Alami Gejala DBD

Awalnya, Zika telah ditandai sebagai penyakit yang umumnya tidak berbahaya. Zika ditandai dengan gejala seperti ruam, demam, rasa sakit pada sendi, dan mata merah. Tak heran, terkadang penderita tak menyadarinya.

Virus Zika baru menjadi pembicaraan luas setelah lebih dari 500 ribu penduduk Brasil tertular pada pertengahan 2015 lalu. Kini tercatat lebih dari 1,5 juta penduduk yang tertular virus ini.

Meski belum ada penelitian khusus, namun virus Zika ini diyakini berkaitan dengan penderita microcephaly atau orang yang mengalami keterbelakangan mental, keterlambatan perkembangan, dan kejang sejak lahir.

Nyamuk gigit kulit manusia.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Perubahan iklim memicu perkembangan nyamuk jadi lebih banyak dan kuat

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016