Kenali Pneumonia pada Anak Sejak Dini
Jumat, 22 Januari 2016 - 06:32 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id
- Antibiotik telah terbukti menyembuhkan banyak penyakit infeksi, salah satunya adalah pada penderita pneumonia. Pneumonia adalah radang pada parenkim paru, sebuah infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Adanya infeksi tersebut menimbulkan keluhan, demam yang disertai batuk, dan sesak napas. Batuk biasanya produktif dengan perubahan warna dahak yang biasanya putih menjadi kuning hingga kehijauan.
"Pneumonia pada anak biasanya lebih berat, dan biasanya dikatakan sebagai kematian yang tidak bisa diprediksi," kata dr. M.Arifin Nawas, Pulmonologist dan Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), yang ditemui dalam acara Pfizer Journalist Class kepada VIVA.co.id, Kamis, 21 Januari 2016.
Arifin menjelaskan, alasan pneumonia pada anak dikatakan sebagai kematian yang tidak diprediksi, karena lebih berat kasusnya dibanding pneumonia pada orang dewasa.
Gejala yang muncul adalah peningkatan frekuensi napas, biasanya lebih dari 40, dan di atas 80 harus curiga bahwa anak terkena pneumonia. Apalagi, jika disertai demam, batuk, sesak napas.
"Kalau sampai terlambat menyadari dan memberikan pengobatan akan menyebabkan hal yang tidak diinginkan, karena pengobatan pneumonia adalah antibiotik. Semakin cepat diberikan antibiotik, semakin baik prognosis pasien (pasien bisa sembuh)," ujarnya.
Pengobatan pneumonia paling cepat 5-7 hari, tapi kadang bisa lebih lama, tergantung pada ada atau tidaknya komplikasi pada pneumonia. Sementara untuk pencegahan penumonia pada anak, Arifin mengatakan, saat ini telah ada vaksin yang bisa mencegah pneumonia.
"Sudah ada vaksinasi terhadap pneumonia, pencegahan kedua yang bisa dilakukan adalah kalau anak terkena ISPA segera obati, karena awal dari pneumonia adalah ISPA," ungkapnya.
Arifin menjelaskan, alasan pneumonia pada anak dikatakan sebagai kematian yang tidak diprediksi, karena lebih berat kasusnya dibanding pneumonia pada orang dewasa.
Gejala yang muncul adalah peningkatan frekuensi napas, biasanya lebih dari 40, dan di atas 80 harus curiga bahwa anak terkena pneumonia. Apalagi, jika disertai demam, batuk, sesak napas.
"Kalau sampai terlambat menyadari dan memberikan pengobatan akan menyebabkan hal yang tidak diinginkan, karena pengobatan pneumonia adalah antibiotik. Semakin cepat diberikan antibiotik, semakin baik prognosis pasien (pasien bisa sembuh)," ujarnya.
Pengobatan pneumonia paling cepat 5-7 hari, tapi kadang bisa lebih lama, tergantung pada ada atau tidaknya komplikasi pada pneumonia. Sementara untuk pencegahan penumonia pada anak, Arifin mengatakan, saat ini telah ada vaksin yang bisa mencegah pneumonia.
"Sudah ada vaksinasi terhadap pneumonia, pencegahan kedua yang bisa dilakukan adalah kalau anak terkena ISPA segera obati, karena awal dari pneumonia adalah ISPA," ungkapnya.
Baca Juga :
Rindu Itu Penyakit
Aku sempat mati rasa karena rindu yang tak juga menemukan jumpa.
VIVA.co.id
4 Agustus 2016
Baca Juga :