Kontroversi Terapi Pengobatan Chiropractic

Nyeri Punggung
Sumber :

VIVA.co.id - Kasus dugaan malpraktek sebuah klinik chiropractic di Jakarta, terhadap seorang wanita yang meninggal, setelah menjalani terapi tersebut sedang menjadi sorotan publik.

Pemilik Klinik Chiropractic Ilegal Dijerat TPPU

Banyak yang lantas mempertanyakan chiropractic, teknik pengobatan tulang belakang tanpa operasi, yang belakangan kian populer di Indonesia.

Dilansir dari Science Based Medicine, sejarah chiropractic sendiri dimulai pada 1895. Ketika itu, Daniel David Palmer, seorang penyembuh magnetik, sekaligus penemu chiropractic mengumumkan bahwa 95 persen dari semua penyakit disebabkan oleh tulang yang bergeser dan sisanya adalah luksasi sendi lainnya.

Klinik Chiropractic Indonesia di Senayan Digerebek

Palmer membuka sekolah chiropractic pertama di Davenport, Iowa, Amerika Serikat, dan menawarkan studi selama tiga minggu di Palmer School and Cure, yang kini berganti nama menjadi Palmer School of Chiropractic.

Sekolah tersebut diambil alih oleh BJ Palmer, putera DD Palmer pada 1906. Pada 1910, masa studi yang diinstruksikan sekolah tersebut pun diperpanjang menjadi enam bulan.

Allya Siska Tewas, Dokter Chiropractic Disidang di Amerika

Kansas dan North Dakota adalah negara bagian AS pertama yang lulus undang-undang legalisasi praktik chiropractic, yakni pada tahun 1913 dan 1915. 

Tahun 1921, Palmer SChool of Chiropractic mengharuskan siswanya mengambil studi selama 18 bulan. Kala itu, siswa yang terdaftar mencapai 2.000 orang dan mencapai puncaknya pada 1922, yakni sebanyak 3.600 siswa.

Pada 1923, 27 negara bagian di AS memiliki lisensi chiropractic. Ratusan sekolah chiropractic pun bermunculan. Tidak ada persyaratan masuk sekolah tersebut dan siapa pun bisa menjadi seorang chiropractor, atau ahli chiropractic. 

Kritik dan kontroversi

Sepanjang sejarahnya, chiropractic telah menjadi subjek kontroversi dan kritik internal dan eksternal. Menurut penyembuh magnetik, D.D. Palmer, "subluksasi vertebral" adalah satu-satunya penyebab semua penyakit dan manipulasi adalah obat untuk semua penyakit umat manusia. 

Sebuah evaluasi kritis menyatakan bahwa chiropractic berakar pada konsep mistis. Hal ini, lantas mengakibatkan adanya konflik internal dalam profesi chiropractic yang berlanjut hingga saat ini.

Banyak chiropractor, termasuk D.D. Palmer yang dipenjara, karena berlatih kedokteran tanpa lisensi. D.D. Palmer, bahkan dianggap sejumlah pihak membangun chiropractic sebagai agama untuk menyelesaikan masalah ini.

Para peneliti chiropractic telah mendokumentasikan penipuan, penyalahgunaan, dan perdukunan lebih banyak terjadi di chiropractic, dibandingkan profesi kesehatan lainnya. Banyak klaim yang dianggap tidak mendasar tentang kemanjuran chiropractic yang terus dilakukan oleh chiropractor individual dan asosiasi chiropractor. 

Konsep inti dari chiropractic tradisional, subluksasi tulang belakang, tidak didasarkan pada ilmu pengetahuan. Secara kolektif, tinjauan sistematis, hasil yang ada saat ini belum menunjukkan bahwa manipulasi tulang belakang, metode pengobatan utama yang digunakan oleh para chiropractor efektif untuk kondisi medis, dengan kemungkinan pengecualian pengobatan untuk sakit punggung.

Menurut studi berjudul Adverse effects of spinal manipulation: a systematic review yang dipublikasikan pada Juli 2007 di Journal of The Royal Society Medicine 700, meskipun jarang, manipulasi tulang belakang, terutama dari tulang belakang bagian atas, juga dapat mengakibatkan komplikasi yang dapat menyebabkan cacat permanen, atau kematian yang dapat terjadi baik pada orang dewasa maupun anak-anak. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya