Tips Agar Anak-anak Tak Tertular Penyakit Cacar Air
Senin, 28 Desember 2015 - 16:39 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Cacar air merupakan penyakit menular dan banyak menyerang anak-anak. Bahkan, orang dewasa yang belum pernah mengalami sakit cacar air juga rawan tertular penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster ini.
Kendati penyakit cacar air tidak berbahaya, namun bagi penderita yang memiliki penyakit lain seperti gizi buruk atau menderita penyakit lain seperti leukimia dan jantung bawaan, dapat memperberat penyakit yang diderita.
"Dengan kekebalan tubuh yang rendah dan memiliki penyakit lain maka dengan mudah tertular dan bisa mengalami infeksi yang lebih berat,” kata dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A., dosen bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UGM, Senin, 28 Desember 2015.
Menurutnya, serangan penyakit yang juga dikenal dengan sebutan Chickenpox ini bisanya timbul dengan ditandai adanya demam, munculnya bintik-bintik merah berair di kulit dan gatal. Mudah menular melalui kontak langsung maupun udara pernafasan penderita.
Baca Juga :
Mengungkap Sejarah Lasik di Indonesia
"Apabila seseorang yang sehat dan belum pernah terkena cacar air berkontak dengan kulit, maupun terpapar percikan bersin atau batuk penderita, serta berada dalam satu ruangan dengan penderita, maka akan berisiko terinfeksi virus cacar air," ujarnya menjelaskan.
Baca Juga :
Ini Alasan BPJS Kesehatan Naikkan Iuran Peserta
Ida mengatakan, upaya pencegahan untuk mengurangi risiko terkena cacar air dapat dilakukan dengan melakukan vaksin cacar air atau varicella bagi yang belum pernah mendapatkan vaksin. Sementara untuk meminimalisir penularannya, orang yang terkena cacar air diharapkan tetap berada di rumah.
“Anak-anak yang terkena cacar air sebaiknya jangan berangkat sekolah dulu sampai bintik-bintiknya benar-benar kering, menghitam, dan mengelupas agar tidak menular ke lebih banyak anak."
Apabila terdapat salah satu anggota keluarga yang terkena cacar air, Ida menyarankan untuk memisahkan penderita dari keluarga lainnya. Terutama dengan anggota keluarga yang belum mendapatkan vaksin ataupun belum terkena cacar air.
“Penderita ditempatkan pada kamar terpisah, misalnya kakaknya kena ya sebaiknya tidurnya dipisah dulu dengan adiknya di kamar yang berbeda,” tutur dokter spesialis anak RSUP Dr. Sardjito ini.
Cacar air ini tidak memerlukan pengobatan khusus dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun demikian, perlu diperhatikan untuk tetap menjaga bintik merah berair agar tidak pecah karena akan menjadi sumber infeksi dan meninggalkan bekas luka atau bopeng yang sulit hilang.
Sementara, pengobatan biasanya dilakukan untuk mengurangi rasa gatal dengan pemberian obat maupun krim pengurang rasa gatal. “Obat antivirus akan diberikan pada pasien cacar air dengan kondisi berat seperti mengalami gizi buruk atau memiliki penyakit berat lainnya. Sedangkan pada anak-anak sehat akan sembuh dengan sendirinya apabila daya tahan tubuhnya membaik,” ujarnya menjelaskan.
Karenanya, menjaga daya tahan tubuh tetap prima menjadi penting untuk mengurangi risiko tertular cacar air. Hal itu dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan dan asupan makanan sehat serta bergizi.
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Apabila terdapat salah satu anggota keluarga yang terkena cacar air, Ida menyarankan untuk memisahkan penderita dari keluarga lainnya. Terutama dengan anggota keluarga yang belum mendapatkan vaksin ataupun belum terkena cacar air.