Lagi Dokter Rekan Kerja dr Andra Meninggal di Dobo Maluku
Rabu, 16 Desember 2015 - 12:52 WIB
Sumber :
- Genius Beauty
VIVA.co.id
- Berita duka kembali datang di dunia kedokteran Indonesia. Dokter Afrianda Naufan (Nanda), seorang dokter magang di Dobo Maluku meninggal dunia karena sakit.
Baca Juga :
Dokter Kecil Mahir Gizi Kini Hadir Versi Online
Nanda merupakan dokter magang di wilayah kerja yang sama dengan mendiang dokter Andra yang meninggal dunia karena sakit pada Rabu, 12 Desember 2015 lalu di RS Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.
Kabar duka tersebut diketahui dari status Facebook Erta Priadi Wirawijaya, seorang Cardiologist di Rumah Sakit Karisma Cimareme dan Rumah Sakit Cahya Kawaluyan, Bandung.
"Innaillahi Wainnaillahi Rojiun.
Telah berpulang ke rahmatullah adik sekaligus sejawat kita dr. Afrianda Naufan (Nanda). Beliau adalah Dokter internship di Dobo Maluku, wilayah yang sama dengan wilayah kerja almarhum dr Andra yang belum lama ini meninggal saat tugas internship," tulis Erta pada status akun Facebook pribadinya, Selasa malam, 15 Desember 2015.
Menurut Erta, Nanda mengalami demam, dehidrasi hingga akhirnya dievakuasi ke RSUD di Ambon dalam keadaan koma. Kondisi kesehatannya kian memburuk karena Nanda juga mengidap diabetes hingga akhirnya tidak tertolong. Nanda adalah putra dr. Hj Cut Diah Adivar MM, Direktur RS PTP Langsa Aceh. Almarhum datang dari Aceh ke daerah perifer Maluku untuk menuntaskan kewajiban internshipnya.
Kasus ini mirip dengan kejadian yang menimpa almarhum dr Andra yang meninggal akibat penanganan tak optimal di wilayah ini.
Menurut Erta, dokter Internship adalah dokter yang telah diangkat sumpah sehingga mereka bukan lagi mahasiswa kedokteran seperti apa yang diutarakan Menteri Kesehatan sebelumnya. Mereka ditugaskan di daerah terpencil dengan pesangon (bantuan hidup dasar) sebesar Rp2,5 juta rupiah per bulan sebelum dipotong pajak. Diluar itu, mereka harus membayar sendiri sejumlah uang untuk turut serta dalam BPJS kesehatan.
Jika dokter internship meninggal saat tugas, Kepala Opini Publik Kemenkes Anjari Umarjianto mengatakan keluarga mereka akan mendapatkan piagam dan santunan sebesar 6x gajinya atau sekitar Rp15 juta.
Dalam akunnya Erta juga mendoakan, "mari kita semua doakan agar Allah SWT menerima imannya almarhum. Tempatkan dia sebagai penghuni jannah dan keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran, ketabahan serta keikhlasan dalam menerima musibah. Selamat jalan dr Nanda semoga pengabdian mu pada negeri ini tak sia-sia."
Selain itu, Erta juga menyampaikan harapan kepada pemerintah agar meningkatkan pelayanan publik dalam bidang kesehatan.
"Semoga pemerintah dapat melakukan introspeksi dan memperbaiki fasilitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut sehingga kasusnya tidak terus terulang kembali," tulis Erta dalam akun media sosialnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Innaillahi Wainnaillahi Rojiun.