10 Penyakit yang Bisa Membunuh dalam Satu Hari

Ilustrasi nyamuk penyebar virus Zika.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Tak ada orang yang ingin didiagnosa menderita penyakit mematikan. Namun, yang lebih mengejutkan, adalah mengetahui penyakit yang diderita, bisa menjadi penyebab kematian dalam waktu 24 jam.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Dilansir dari Daily mail, berikut 10 jenis penyakit yang bisa menjadi penyebab kematian hanya dalam sehari:

Necrotising Fasciitis

Sering disebut serangga "pemakan daging", necrotising fasciitis bisa menyebar cepat di tubuh, karena ia membunuh jaringan lunak. Penyakit ini disebabkan lebih dari satu jenis bakteri, penyebab terbesarnya streptococcus.

Meningoccal

Adalah penyebab meningitis dan septicemia. Ditularkan dari orang ke orang melalui pernapasan. Ia bisa tiba-tiba datang dan kematian bisa terjadi dalam beberapa jam. Penyakit ini biasanya diderita bayi, remaja, dan anak muda.

Chagas

Penyakit ini disebabkan parasit protozoa, Trypanosoma cruzi (T.cruzi), dikenal sebagai kissing bugs. Tanda awal yang terlihat saat terkena penyakit ini, adalah kulit terluka berwarna ungu, pembengkakan pada kelopak mata, diikuti demam, sakit kepala, sakit otot, dan sulit bernapas.

Cerebrovascular

Lebih dikenal dengan nama stroke. Penyakit ini disebabkkan gangguan pasokan darah ke otak. WHO memperkirakan ada lebih dari 17,5juta orang  meninggal karena gangguan kardiovaskular seperti jantung dan stroke.

MRSA

MRSA atau methicillin-resistant staphylococcus aureus adalah bakteri yang resisten pada banyak antibiotik. Gejala yang tampak pada kulit saat terinfensi penyakit ini adalah kulit merah dan bengkak, sangat sakit, badan hangat ketika disentuh, ada nanah, dan disertai demam.

Kolera

Kolera disebabkan bakteri vibrio cholerae. Penyakit ini bisa menyerang orang dewasa ataupun anak, dan bisa menjadi penyebab kematian dalam hitungan jam. Delapan dari 10 penderita tidak mengalami gejala awal, namun bakteri ini bisa hidup dalam kotoran hingga 10 hari.

Enterovirus D68 (EV_D68)

Bayi, anak-anak dan remaja memiliki risiko terbesar terjangkit enterovirus. Orang yang menderita asma juga rentang terkena EV-D68. Gejala yang muncul antara lain, panas, hidung meler, batuk dan nyeri pada otot.

Pes

Disebabkan hewan kecil seperti tikus. Endemis penyakit ini ada di banyak negara Afrika, Rusia, Amerika dan Asia. Gejala yang muncul pada tahap awal mirip seperti flu.

Ebola

Tingkat kematian penyakit ini 90 persen. Ebola bisa berpindah melalui kontak dekat dengan darah, organ, atau cairan tubuh lain dari hewan yang terinfeksi.
 
Demam Dengue

Sering dikenal dengan nama DBD. Diperkirakan ada 100 juta kasus demam berdarah di seluruh dunia, setiap tahun. Gejala yang muncul antara lain sakit kepala hebat, sakit di belakang mata, nyeri otot dan tulang, ruam dan pendarahan ringan dari hidung atau gusi.