Waspada, Diabetes Termasuk Penyakit yang 'Sedot' Biaya Besar
Sabtu, 14 November 2015 - 12:39 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia (HDS) 2015 yang jatuh pada hari ini, Sabtu 14 November 2015, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia membuat kampanye untuk pengendalian diabetes. Hal tersebut, dilakukan dalam rangka pengenalan risiko diabetes secara dini.
Selain itu, kampanye ini juga untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat untuk mengikuti pola hidup sehat. Untuk itu, Kementerian Kesehatan menganggap perlu adanya pemberian edukasi pada masyarakat.
Baca Juga :
Menu Sarapan untuk Anak Penderita Diabetes
Selain itu, kampanye ini juga untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat untuk mengikuti pola hidup sehat. Untuk itu, Kementerian Kesehatan menganggap perlu adanya pemberian edukasi pada masyarakat.
Diharapkan, kesadaran masyarakat akan risiko dan tanda dini adanya diabetes akan meningkat. Peningkatan kesadaran yang dibarengi dengan perubahan pola hidup akan menurunkan risiko terkena diabetes, yang pada gilirannya akan menyelamatkan generasi mendatang.
"Diabetes telah dikategorikan sebagai penyakit global oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Selain itu, Internasional Federation Diabetes memperkirakan bahwa ada sekitar 382 juta populasi dewasa di seluruh dunia hidup dengan diabetes," ujar dr. Lily S Sulistyowati, selaku Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu.
Lebih lanjut, dia menambahkan, diabetes adalah salah satu penyakit tidak menular kronis yang menjadi masalah utama kesehatan dunia. Sehingga, diperkirakan penyakit ini akan terus meningkat hingga mencapai 592 juta pada tahun 2035.
Meluasnya epidemi diabetes di seluruh dunia berpotensi untuk merugikan sistem kesehatan dan ekonomi di negara berkembang, seperti Indonesia. Seperti pada 2014, angka berobat ke fasilitas kesehatan meningkat secara drastis.
Sehingga, menyebabkan beban pembiayaan terus meningkat seiring dengan perubahan pola epidemiologi dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Perlu diketahui, kini diabetes menempati posisi ke-6 dari penyakit dengan beban ekonomi kesehatan terbesar.
Untuk itu, penting sekali pola hidup sehat untuk memeriksa diri 2-3 bulan sekali. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengalami komplikasi lebih lanjut. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Diharapkan, kesadaran masyarakat akan risiko dan tanda dini adanya diabetes akan meningkat. Peningkatan kesadaran yang dibarengi dengan perubahan pola hidup akan menurunkan risiko terkena diabetes, yang pada gilirannya akan menyelamatkan generasi mendatang.