Hati-hati, Resistensi Antibiotik Bisa Terjadi pada Anda
- Pixabay
VIVA.co.id - Anda mungkin sering berada pada situasi dimana keluarga menyarankan penggunaan antibiotik tertentu untuk penyakit yang sebenarnya tak memerlukan antibiotik.
Tanpa kita sadari, tubuh semakin resisten terhadap antibiotik, dimana saat tubuh benar-benar memerlukan antibiotik, bakteri yang akan diobati dengan menggunakan antibiotik sudah kebal.
Sekretaris Program Pengendalian Resistensi Mikroba atau PPRA Kementerian Kesehatan, Anis Karuniawati,MD.,PhD.,Clinical Microbiologist mengatakan, resistensi tidak bisa dicegah, yang bisa dilakukan adalah memperlambat.
Untuk mengembangkan satu antibiotik baru memerlukan waktu selama 10 hingga 15 tahun. Sedangkan untuk terbentuknya resistensi antibiotik hanya memerlukan waktu dua tahun sejak antibiotik pertama digunakan.
Sebagai contoh, antibiotik Tetracycline yang baru ditemukan tahun 1950 sudah ditemukan resistennya kurang dari lima tahun. Yang tercepat adalah saat ditemukan Methicillin pada tahun 1960, resistennya ditemukan di tahun yang sama. Bila tidak cepat beraksi ke depannya sudah tidak ada lagi penyakit akibat bakteri yang bisa diobati atau disebut sebagai era post antibiotik.
World Antibiotic Awareness Week yang dicanangkan WHO bersama dengan Yayasan Orang Tua Peduli merupakan salah satu upaya menyadarkan masyarakat untuk lebih bijak menggunakan antibiotik.
(mus)