Rumah Sakit Perguruan Tinggi UI Dibuka 2016
Kamis, 12 November 2015 - 16:10 WIB
Sumber :
- green.ui.ac.id
VIVA.co.id
- Untuk menunjang posisinya sebagai lokomotif inovasi kesehatan di Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tengah merampungkan proyek pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Universitas Indonesia (RSUI) di Kampus UI Depok. Rumah sakit bertaraf internasional dengan desain modern itu dibangun sebagai bagian dari upaya pengembangan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian.
Berlokasi di lahan seluas 75.000 meter persegi, RSUI juga akan menjadi rumah sakit pertama di Indonesia dengan desain tahan gempa (9-SR), konsep Institut-Riset Terpadu dengan Fasilitas Simulasi Manajemen Inter-Profesional dan rumah sakit pendidikan pertama di Tanah Air dengan konsep Kolaborasi Inter-Profesional.
Kepala RSUI, dr. Julianto Wicaksono, SpOG (K) mengatakan, RSUI dibangun sebagai pusat pendidikan klinik dan inter-kolaborasi antara berbagai ilmu atau jurusan kesehatan dan non-kesehatan sekaligus sebagai lahan pengembangan keilmuan baru bagi civitas akademi UI.
"RSUI sangat mendukung pengembangan riset kesehatan dan kedokteran dasar serta terapan untuk memecahkan berbagai masalah klinis dan manajemen. Ini sebagai sarana pembelajaran dan RSUI dipersiapkan untuk menjadi tempat uji coba implementasi berbagai hasil penelitian maupun berbagai produk inovasi yang dihasilkan oleh UI dalam bidang ilmu kesehatan," ujar Julianto pada konferensi pers bertajuk "Kolaborasi Riset Trans-Disiplin: Membawa Inovasi dari Laboratorium ke Masyarakat di Auditorium Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) Kampus UI, Depok, Kamis, 12 November 2015.
Ia mengungkapkan, nantinya RSUI akan menjadi rumah sakit publik yang seluruh sumber daya manusianya (SDM) berasal dari UI, mulai dari dokter dan staf yang berasal dari multidisiplin ilmu.
RSUI juga akan melayani pasien BPJS dan pasien umum. Meski begitu, dalam dua hingga tiga tahun pertama, operasi rumah sakit itu akan lebih berkonsentrasi pada upaya membantu Pemda Depok untuk mengatasi masalah kesehatan, terutama penyakit infeksi dan non infeksi serta tingginya angka kematian pada ibu serta prenatal.Â
"Kami berupaya menjadi pusat rujukan bagi semua rumah sakit yang ada di Depok. Tapi, target kami, RSUI menjadi rumah sakit akademik berkelas dunia pada 2025," ujar Julianto.
Nantinya, rumah sakit yang nilai investasinya mencapai Rp889 miliar itu akan memiliki 300 ranjang rawat inap yang 150 di antaranya diperuntukkan bagi pasien BPJS. Ada pula fasilitas 20 Intensive Care Unit (ICU) untuk orang dewasa, 20 Neonatal Intensive Care Unit (NICU), dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU), 59 poliklinik dan 20 klaster.Â
"Sekarang proses pembangunan RSUI sudah mencapai 37 persen. Targetnya, pembangunan fisik dan instalasi alat-alat kesehatan rumah sakit rampung pada Agustus 2016 dan RSUI rencananya akan beroperasi untuk umum pada Oktober 2016. Tapi, baru bisa beroperasi secara penuh pada 2017," kata dia.Â
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"RSUI sangat mendukung pengembangan riset kesehatan dan kedokteran dasar serta terapan untuk memecahkan berbagai masalah klinis dan manajemen. Ini sebagai sarana pembelajaran dan RSUI dipersiapkan untuk menjadi tempat uji coba implementasi berbagai hasil penelitian maupun berbagai produk inovasi yang dihasilkan oleh UI dalam bidang ilmu kesehatan," ujar Julianto pada konferensi pers bertajuk "Kolaborasi Riset Trans-Disiplin: Membawa Inovasi dari Laboratorium ke Masyarakat di Auditorium Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) Kampus UI, Depok, Kamis, 12 November 2015.