Jangan Diremehkan, Ini Gejala Gangguan Kecemasan
Kamis, 12 November 2015 - 10:38 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id
- Kasus-kasus gangguan jiwa seperti cemas dan depresi bisa disembuhkan. Namun pasien seringnya tidak menyadari sejak awal bahwa pasien tersebut memerlukan bantuan kedokteran jiwa, sehingga gejala-gejala kecemasan yang tidak dikenali sejak awal tersebut bisa berakibat depresi atau gejala gangguan jiwa lainnya.
Ini terjadi karena kebanyakan penderita merasa malu untuk membuat janji dengan psikiater, atau bisa jadi karena gejala yang muncul dari ansietas adalah gejala fisik seperti mual, keringat dingin, sesak napas, jantung berdebar. Yang terjadi akhirnya mereka mendapatkan obat untuk penyakit fisik namun tidak ada yang mengobati gejala kecemasan yang diderita.
Padahal pasien ansietas harus mendapat terapi komprehensif dan memerlukan pengobatan jangka panjang. Seorang pasien bisa dikatakan sembuh apabila tanda gejala sudah nol namun obat masih jalan dengan dosis menurun sesuai resep dokter.
"Bila pola pikirnya sudah diperbaiki dan tidak mau konsumsi obat terus-menerus," ujar psikiater senior dr. Danardi Sodrosumihardjo, SpKJ (K) saat acara Pfizer Press Circle di Grand Indonesia, Â Jakarta Pusat, Rabu, 11 November 2015.
Baca Juga :
Hilangkan Depresi dengan Lari
Jenis terapi yang diperlukan bagi penderita ansietas ada dua macam yaitu terapi farmakologik dan non farmakologik.
Baca Juga :
Mengenal Delapan Gangguan Darah
Terapi farmakologik adalah dengan pemberian obat seperti anti ansiolitik, anti depresant, anti psikotik, anti manik, anti parkinsonism, obat stimulansia, anti konvulsan dan masih banyak lagi.
      Â
Sedangkan untuk pengobatan non farmakologik antara lain seperti konseling, psikoterapi supportif, CBT arau cognitive behavior therapy, psikoanalitik, hipnoterapi, terapi relaksasi, terapi keluarga, serta terapi motivasi.
Pemerintah Diminta Sediakan Jaminan Bagi Pekerja Informal
Baik berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm).
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :